KOMPAS.com - Apakah Anda masih ingat dengan kasus jeruk yang dipotong dan didiamkan semalaman berubah warna di Australia beberapa waktu lalu?
Kini para ilmuwan telah menemukan jawaban misteri di balik perubahan warna tersebut.
Misteri tersebut terpecahkan setelah para ilmuwan dari Laboratorium Pusat Forensik dan Sains Queensland mengamati dengan sakasama potongan jeruk yang tersisa bersama pisau dan alat pengasah pisaunya sekaligus.
Menurut laporan ABC News, hasil laboratorium menunjukkan perubahan warna itu terjadi karena reaksi kimia antara senyawa alami jeruk dengan partikel besi yang ditemukan pada pisau.
"Hasil analisis telah mengkonfirmasi perubahan warna disebabkan oleh reaksi anthocyanin, pigmen alami dalam jeruk, dan jejak besi atau logam lain dari pisau yang baru diasah," tulis laporan tersebut dikutip dari Science Alert, Rabu (26/08/2018).
"Masih belum diketahui apakah pigmen-pigmen tersebut bisa mempengaruhi risiko kesehatan pada manusia," imbuhnya.
Temuan itu didapatkan setelah para peneliti mengekstraksi pigmen ungu dari jeruk kemudian melakukan serangkaian tes. Salah satu yang dilakukan adalah tes bintik kimia dan berbagai analisis spektometri.
Tes menunjukkan, daerah yang memiliki perubahan waran ungu di jeruk mengandung konsentrasi besi dan elemen logam lain yang lebih tinggi dibanding bagian berbeda.
Hal mirip didapatkan para peneliti ketika peneliti FSS memperlakukan jeruk yang tidak terpengaruh menggunakan zat besi serupa. Ini menunjukkan perubahan warna kasus jeruk di awal bulan lalu itu memang karena adanya interaksi dengan logam.
Selain reaksi tersebut, menurut para peneliti, warna yang dihasilkan juga berasal dari tingkat pH dan suhu sekitar.
Baca juga: Dikupas dan Didiamkan Beberapa Jam, Jeruk di Australia Berubah Warna
Dengan kata lain, fenomena ini menjadi pengingat bahwa semua makanan yang kita makan terdiri dari ribuan bahan kimia. Pada gilirannya, bahan kimia tersebut akan terpapar dengan bahan lain di lingkungan sekitar kita.
"Ini hanya menunjukkan sedikit perubahan lingkungan bisa memiliki efek yang luar bisa," kata Neti Moffit, perempuan yang melaporkan kasus ini.
Untuk diketahui, pada awal bulan ini, Moffit melaporkan adanya perubahan warna di beberapa bagian jeruk yang dipotongnya. Buah itu dilaporkan terasa normal, tapi perubahan waran tersebut tidak dapat dijelaskan.
"Selama semalaman jeruk tersebut berubah warna menjadi keunguan yang sangat menakjubkan," kata Moffit.
"Semua orang benar-benar penasaran dan putus asa untuk menemukan jawabannya," imbuhnya saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.