Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikupas dan Didiamkan Beberapa Jam, Jeruk di Australia Berubah Warna

Kompas.com - 07/09/2018, 12:12 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Uji forensik sedang dilakukan di Australia setelah sebuah jeruk yang dijual di sebuah toko buah di Brisbane, Queensland berubah menjadi ungu beberapa jam setelah dikupas.

Hal ini ditemukan oleh seorang warga bernama Neti Moffitt. Moffitt membelah jeruk tersebut hari Selasa untuk anaknya yang berusia dua tahun.

Pada awalnya jeruk jenis orange itu terlihat bagus, aromanya normal, dan anaknya makan tiga belahan kecil.

Sisa jeruk tersebut kemudian dibiarkan di meja di dapur semalaman.

Hari Rabu pagi, Moffitt menemukan bahwa sisa jeruk yang dikupasnya separuh berwarna kuning, separuh lagi berwarna ungu.

"Terlihat seperti seseorang memasukkan ke dalam botol tinta, hal yang saya pastikan tidak kami lakukan," katanya.

"Saya kemudian melihat ke tong sampah melihat sisa orange yang dimakan anak saya, dan sisanya jeruk itu juga berwarna ungu," sambungnya.

Melihat hal tersebut, Moffitt sempat khawatir terhadap anaknya.

"Pikiran pertama saya adalah mudah-mudahan ini tidak mempengaruh kesehatan anak saya. Ya dia baik-baik saja," ujarnya.

Kasus Serupa

Moffitt kemudian melakukan pencarian di internet dimana dia menemukan satu contoh adanya jeruk yang berubah menjadi ungu, juga terjadi di Queensland di tahun 2015.

Baca juga: Temuan Baru: Konsumsi Jeruk Tiap Hari Cegah Kehilangan Penglihatan

Pada saat itu, televisi Nine News melaporkan bahwa sejumlah jeruk yang dibeli di Chinchilla juga berubah menjadi ungu setelah dipotong.

Namun, setelah uji forensik saat itu tidak ditemukan adanya pemberian warna tambahan ataupun adanya bahan kimia iodine.

Penyelidikan Berwenang

Khawatir tentang temuannya ini, Moffit kemudian menghubungi Dinas Kesehatan Queensland untuk menyelidiki kasus tersebut.

Petugas sekarang sudah membawa jeruk, pisau yang digunakan untuk memotong jeruk tersebut, dan juga alat pengasah pisau yang baru-baru ini digunakan.

"Baru ada satu kasus lain yang dilaporkan. Saya memasang postingan di Facebook dan banyak yang memberikan komentar mengenai penyebabnya, namun tidak ada yang bisa memberikan bukti ilmiah mengenai apa yang terjadi," tutur Moffitt.

"Bila ada bukti adanya bakteri yang bisa mengubah warna atau reaksi iodine terhadap pisau, bukankah pasti sudah ada yang menjelaskannya," imbuhnya.

Dinas Kesehatan Queensland telah menjanjikan kepada Neti Moffitt bila mereka sudah selesai melakukan pengetesan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com