Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Sebut Gurun Sahara Bisa Menghijau, Asal...

Kompas.com - 07/09/2018, 19:37 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pemanfaatan energi terbarukan kian marak dilakukan oleh pemerintah di berabagai negara. Di antaranya yang populer adalah penggunaan panel surya dan turbin angin.

Namun, pernahkah Anda membayangkan jika panel surya dan turbin angin dipasang di Gurun Sahara? Apa yang mungkin terjadi?

Menurut sebuah studi terbaru, hal tersebut kemungkinan akan membuat daerah gersang tersebut menghijau.

Para ilmuwan memperkirakan kedua struktur tersebut bisa membawa hujan ke padang pasir. Itu berarti bisa memperbaiki kondisi beberapa wilayah paling tidak ramah di dunia tersebut.

Mereka yakin dengan menyusun sejumlah besar turbin angin dan panel surya di Gurun Sahara bisa mengubah reflektifitas tanah dan pergerakan arus udara.

Dalam laporan di jurnal Science, para peneliti menyebut bahwa ladang angin akan mencampur udara yang lebih hangat dari atas dengan yang lebih dingin di bawah.

Selain itu, panel surya akan mencegah sinar matahari agar tidak dipantulkan kembali ke atmosfer.

Efek-efek tersebut memiliki potensi untuk mengubah iklim lokal. Studi ini dilakukan para peneliti untuk memahami implikasi dari penggunaan energi terbarukan pada perubahan iklim yang terjadi.

"Kami ingin menyelidiki jika dibangun ladang angin dan matahari besar di Sahara yang bisa memberikan energi bersih yang cukup untuk memenuhi semua permintaan energi manusi, apa dampaknya terhadap iklim regional," ungkap Dr Yan Li, salah satu peneliti yang terlibat dikutip dari The Independent, Jumat (07/09/2018).

Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, Dr Li dan timnya menggunakan simulasi agar bisa memprediksi dampak proyek-proyek energi terbarukan yang sangat besar di Sahara dan Sahel.

Baca juga: Gurun Sahara Terus Tumbuh, Apa Artinya Bagi Manusia?

Pada prinsipnya, kawasan ini ideal untuk menampung proyek semacam itu karena jumlah penduduk yang sedikit.

Para peneliti menemukan, ketika dipasang pada skala yang cukup besar, ladang angin dan matahari akan memicu putaran umpan balik yang membawa lebih banyak hujan.

"Hasil model kami menunjukkan bahwa ladang surya dan angin skala besar di Sahara akan meningkatkan curah hujan lebih dari dua kali lipat, terutama di Sahel, di mana besarnya curah hujan meningkat antara 20mm dan 500mm per tahun," tutur Dr Li dikutip dari BBC, Jumat (07/09/2018).

Hal ini nantinya akan mendorong pertumbuhan vegetasi di padang pasir.

"Akibatnya tutupan vegetasi meningkat sekitar 20 persen," tambahnya.

Artinya, efek bersihnya akan sangat positif.

"Peningkatan curah hujan yang diprediksi oleh model kami akan mengarah pada perbaikan substansial pertanian tadah hujan di wilayah tersebut, dan peningkatan vegetasi akan mengarah pada pertumbuhan produksi ternak," kata Dr. Safa Motesharrei, penulis utama penelitian ini.

"Sahara, Sahel dan Timur Tengah termasuk beberapa wilayah terkering di dunia, sementara mengalami pertumbuhan penduduk dan kemiskinan yang tinggi. Studi kami memiliki implikasi besar untuk mengatasi tantangan keberlanjutan yang saling terkait dari hubungan energi-air-makanan di wilayah ini," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau