Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Suku Viking Lenyap karena Walrus, Kok Bisa?

Kompas.com - 14/08/2018, 17:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Viking adalah salah satu suku yang terkenal dengan keberanian dan profesinya sebagai perompak. Namun siapa sangka, suku penjelajah samudra itu ternyata harus mengaku kalah pada walrus, mamalia laut yang hidup di belahan Bumi utara.

Viking yang didirikan oleh Erik the Red diketahui tumbuh subur di Greenland selama 500 tahun. Tapi kemudian tiba-tiba, suku ini menghilang pada akhir abad ke-15.

Mereka meninggalkan kota-kota serta desa yang sudah mereka bangun begitu saja. Misterius dan tak ada yang tahu apa alasannya.

Kini, sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Cambridge University berhasil mengungkap teka-teki musnahnya suku Viking dari muka bumi ini.

Baca juga: Arkeolog 13 Tahun Temukan Harta Karun dari Zaman Viking

Viking atau sering disebut masyarakat Norse ternyata bukan hanya mahir melaut, mereka juga merupakan pedagang yang handal.

Selama ratusan tahun itulah rupanya mereka bergantung pada gading walrus sebagai komoditas dagangnya.

Sayang, terjadi kepindahan populasi walrus ke pantai yang lebih aman.

Orang berspekulasi bahwa perburuan selama berabad-abad tersebut kemudian membuat walrus di Greenland enggan untuk kembali ke wilayah itu lagi.

Ekonomi Norse yang sangat bergantung pada perdagangan gading ini akhirnya hancur ketika tidak ada pasokan gading.

Permukiman viking yang terakhir akhirnya lenyap setelah kepindahan mamalia laut tersebut.

Sementara itu, tren gading walrus mungkin meredup pada akhir abad Pertengahan. Rute perdagangan Mediterania membawa pasokan gading gajah yang makin disukai dibandingkan dengan gading walrus.

"Tentu saja mode berubah di Eropa, dan gading gajah semakin disukai," kata Dr James H. Barrett, peneliti dari Cambridge University dikutip dari Telegraph, Selasa (07/08/2018).

Selain itu, wabah Black Death yang menyapu Eropa telah menyapu bersih sejumlah besar pelanggan yang membuat permintaan terhadap gading walrus kian merosot.

Akhirnya, periode cuaca yang sangat dingin yang dikenal sebagai The Little Ice Age juga membuat navigasi laut menjadi rumit di akhir periode Abad Pertengahan.

"Pada tahun 1100-an, Greenland telah menjadi pemasok utama gading walrus ke Eropa Barat. Permintaan untuk barang-barang merah yang dihasilkan dari gading mungkin telah membantu masyarakat Norse di Greenland bertahan selama berabad-abad," kata Barrett.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau