Mata uang paling awal yang digunakan dalam transaksi komersial muncul pada milenium ke-3 SM di Mesir dan Mesopotamia.
Mata uang yang dimaksud adalah emas batangan.
Namun, berbeda dengan emas batangan yang ada saat ini, dulu untuk menetapkan nilainya emas harus ditimbang setiap kali dipertukarkan.
Tahun 2500 SM, perdagangan mulai menggunakan mata uang emas dan perak. Untuk keamanannya, emas dan perak dibuat agar bisa dikenakan.
Budaya mengenakan emas dan perak hingga kini masih terus lestari.
Baca juga: Berapa Banyak Uang yang Dibutuhkan untuk Bahagia? Sains Menjawabnya
Uang Logam
Tahun 1000 SM, China mulai memproduksi imitasi cowrie dari bahan logam seperti perunggu dan tembaga. Hal ini dianggap sebagai bentuk koin logam paling awal.
Uang logam awal ini berkembang menjadi versi primitif dari koin bulat. Koin-koin China terbuat dari logam-logam dasar dan seringkali mempunyai lubang sehingga bisa disatukan seperti rantai.
Di dunia barat, koin paling awal berasal dari kota Efesus di Ionia (sekarang Turki barat) pada tahun 650 SM.
Logam yang digunakan saat itu adalah electrum, paduan alami emas dan perak lokal. Koin yang dibuat berbetuk seperti kacang dan di satu sisinya terdapat cap tanda yang berbeda.
Satu abad kemudian, Croesus, raja negara Lydia yang terkenal dengan kekayaannya menjadi penguasa pertama yang mencetak uang koin dengan nilai-nilai tertentu.
Kota-kota Yunani dan kekaisaran Persia dengan cepat mengadopsi teknik baru mata uang logam dari Lydia ini. Pada akhir abad ke-6, mata uang umum di seluruh wilayah tersebut.
Uang Kulit
Sebelum munculnya uang kertas, sekitar tahun 118 SM, China menggunakan alat tukar berupa potongan kulit rusa putih. Kulit rusa itu dipotong dengan ukuran tertentu dan diberi warna-warni berbeda.
Beberapa ahli menganggap ini sebagai jenias uang kertas pertama yang didokumentasikan.
Baca juga: Apakah Uang Membuat Berhenti Merokok Jadi Lebih Mudah?
Uang Kertas
Tahun 100, orang China mulai berinovasi dengan membuat uang dari kertas. Bahan yang mereka menggunakan berbagai bahan seperti linen, rami, bambu, hingga kulit murbei.
Tagihan kertas pertama kali muncul selama dinasti Tang sekitar abad ke-7. Praktik ini disebut sebagai pengembangan mata uang kertas sebagai pengganti koin yang berat saat diangkut.
Otoritas China setempat pada waktu itu menyarankan agar para pedagang menukarkan koin logam mereka dengan uang kertas.