Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Perkuat Tulang? Konsumsi Kedelai Saja

Kompas.com - 09/08/2018, 13:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Kedelai bukan jenis makanan yang asing bagi masyarakat Indonesia. Tempe dan tahu merupakan contoh olahan makanan yang terbuat dari bahan tersebut.

Kepopuleran kedelai makin tinggi setelah beberapa penelitian menunjukkan bukti manfaat kesehatan yang bisa didapatkan.

Salah satu yang terbaru dilakukan oleh para peneliti di University of Missouri, Columbia.

Mereka menemukan protein kedelai dalam makanan bisa melawan efek negatif dari menopause pada kesehatan tulang dan metabolisme.

Artinya, perempuan bisa mencegah osteoporosis dengan mengubah pola makan mereka.

Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan struktural jaringan tulang. Hal ini menyebabkan kerapuhan tulang dan risiko patah tulang yang lebih tinggi.

Pola makan yang kaya akan kedelai bisa melindungi perempuan dari kondisi tersebut.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Bone Reports ini didapatkan para peneliti setelah mengamati tikus yang diberi kedelai. Mereka membandingkan dengan tikus yang diberi makanan berbasis jagung.

Hasilnya, tulang tibia (tulang di bawah lutut) dari tikus yang mengonsumsi kedelai lebih kuat.

"Temuan menunjukkan bahwa semua wanita mungkin melihat peningkatan kekuatan tulang dengan menambahkan beberapa makanan berbasis kedelai, seperti tahu dan susu kedelai untuk diet mereka," ungkap Pamela Hinton, profesor nutrisi dan fisiologi olahraga dikutip dari Newsweek, Rabu (08/08/2018).

Baca juga: Kedelai Bagus, tetapi Manfaatnya bagi Jantung Dibantah

"Memahami bagaimana sumber protein makanan, seperti kedelai, bisa mempengaruhi metabolisme dan kesehatan tulang pada tikus ini dapat membantu kita lebih memahami bagaimana pola makan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan wanita di seluruh masa hidup," sambungnya.

Tikus yang digunakan dalam penelitian Hinton bersama koleganya, Victoria Vierra-Potter, bukanlah tikus biasa.

Mereka memilih secara selektif tikus dengan tingkat kebugaran rendah sebagai subyek.

Selanjutnya, hewan-hewan ini dibagi antara hewan dengan dan tanpa ovarium untuk meniru efek menopause.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tikus ini adalah model yang baik karena rata-rata perempuan Amerika relatif tidak aktif sebelumnya, terutama setelah menopause," uajr Vierra-Potter.

Selain itu, para peneliti juga menemukan, pola makan berbasis kedelai juga meningkatkan fungsi metabolisme tikus baik yang memiliki atau tanpa indung telur.

Ini berarti semua perempuan bisa merasakan manfaat konsumsi kedelai meski belum menopause.

"Intinya penelitian ini meunjukkan bahwa perempuan mungkin meningkatkan kekuatan tulang dengan menambahkan beberapa makanan berbasis kedelai dalam pola makan mereka," kata Hinton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau