KOMPAS.com - Tren menindik mulut atau membelah lidah agar terlihat "bercabang" digandrungi sebagian orang. Namun, hal ini sebenarnya dapat menyebabkan berbagai risiko hingga komplikasi serius.
"Lidah menyimpan banyak pembuluh besar dan arteri. Bila seseorang membelah lidahnya, hal ini akan menyebabkan pendarahan hebat," kata U.K. Royal College of Surgeons dan British Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeons (BAPRAS) dalam sebuah pernyataan dilansir Newsweek, Jumat (3/8/2018).
Menurut ahli bedah yang bekerja di BAPRAS, pembedahan seperti itu tak hanya membuat seseorang kehilangan banyak darah. Tetapi juga akan memengaruhi fungsi banyak saraf yang ada di lidah.
Mulai dari memengaruhi cara seseorang berbicara, menelan, dan mengecap di dalam mulut. Bahkan dalam beberapa kasus pasien mengalami mati rasa permanen pada lidahnya.
Baca juga: Kanker Lidah dan Mulut, Seperti Apa Wujud Gejala Awalnya?
Selain pembelahan lidah, tindik di lidah dan bibir juga bisa menimbulkan berbagai risiko.
Salah satu efek samping yang paling umum dari penindikan adalah pembengkakan. Hal ini akan menjadi masalah serius bila saluran udara tersumbat, kemudian seseorang sulit bernapas.
Selain itu, tak jarang seseorang yang ditindik lidah atau mulutnya mengalami infeksi.
"Mulut dipenuhi dengan berbagai jenis bakteri. Artinya, setiap prosedur invasif seperti tindik mulut dapat membawa infeksi," tulis ahli bedah.
"Penindikan bisa mengakibatkan infeksi kronis apabila pasien tidak merawat kesehatan mulut setelah tindakan. Dalam kasus ekstrem, infeksi ini berpotensi mengancam jiwa," tegasnya.
Perhiasan tindik yang dipasang di mulut seiring waktu juga dapat menyebabkan keausan gigi dan membuat patah.
Sementara, tindik mulut dapat menyebabkan resesi gusi atau menurukan gusi ke arah akar gigi sehingga membuat permukaan akar gigi terbuka.
Perlu diketahui, orang yang ditindik pada mulut atau lidah juga sering mengalami lesi atau luka di sekitar tindikan, yang dikenal sebagai jaringan hiperplasia.
"Dalam kasus serius, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan lesi dan tindikan itu sendiri," tulis ahli dalam siarannya.
"Saat seseorang menyesuaikan adanya benda asing di mulut mereka, ia akan sulit berbicara dan makan," imbuhnya.
Baca juga: Awas, Seks Oral Bisa Memicu Kanker Lidah, Mulut, dan Tenggorokan
Sebab itu, para ahli bedah menghimbau untuk tidak melakukan pembedahan lidah atau tindik di area mulut.
"Jika seseorang sudah terlanjur melakukan penindikan mulut, ia harus rutin mengunjungi dokter gigi. Penting juga untuk menjaga kebersihan perhiasan di mulut itu," tegas ahli bedah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.