“Kalau dari durasi tahun kemarin sekitar satu setengah minggu, yang tahun ini dua minggu dan di atas 3 meter,” tuturnya.
Menurut prakiraan BMKG, fenomena gelombang tinggi ini sudah menurun. Namun, akan meningkat lagi pada tanggal 28-29 Juli 2018.
Peran Gerhana Bulan
Meskipun gerhana Bulan tidak memberikan dampak yang begitu besar terhadap gelombang air laut, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menerangkan perlu adanya kewaspadaan akan pasang maksimum saat gerhana Bulan.
"Gabungan gelombang tinggi dengan pasang tinggi berpotensi menyebabkan limpasan air jauh ke darat," jelas Thomas melalui pesan singkat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hal ini disebabkan angin dari selatan masih cukup kencang, sekitar 30 kilometer per jam. Inilah yang menyebabkan gelombang laut lebih dari 3 meter di Samudra Hindia.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Gerhana Bulan Total Disebut Blood Moon
Sementara sekitar waktu gerhana Bulan, gaya pasang surut bulan diperkuat gaya pasang surut Matahari. akibatnya pasang air laut menjadi maksimum.
Ia menambahkan, efek gelombang tinggi dan pasang maksimum bisa menyebabkan banjir Rob melimpas ke daratan yang lebih jauh.
Dengan adanya fenomena ini, nelayan dan kapal-kapal ukuran kecil disarankan agar tidak memaksakan diri melaut. Serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.