KOMPAS.com - Perusahaan konstruksi kelautan di Korea Selatan, Shinil Group, mengungkapkan timnya menemukan kapal bernama Dimitrii Donskoi itu dekat pulau Ulleungdo.
Perusahaan tersebut sudah lama mengklaim telah menemukan bangkai kapal itu, di tengah rumor bersejarah tentang adanya harta karun di kapal yang karam tersebut.
Kapal perang itu ditenggelamkan oleh awaknya pada tahun 1905 setelah Jepang memenangkan perang dalam Pertempuran Tsushima - momen utama dari Perang Rusia-Jepang.
Setelah selesai dibangun pada tahun 1885, kapal perang ini melayani pelayaran ke laut Mediterania dan Baltik sebelum menuju ke kawasan Pasifik.
Meski tidak mengalami kerusakan parah, para awak kapal menenggelamkan Donskoi di pulau Ulleungdo akibat diserang oleh tentara Jepang.
Desas-desus terus berlanjut bahwa Donskoi membawa emas untuk Armada Pasifik Rusia. Emas-emas itu disebut semula akan digunakan untuk membayar gaji awak kapal dan biaya dok.
Jika ditemukan sekarang, emas tersebut akan bernilai miliaran dolar.
Namun sejauh ini tidak ada bukti bahwa kapal itu mengangkut emas. Para akademisi bahkan ragu jika kapal perang itu membawa muatan berharga.
Kirill Kolesnichenko, seorang profesor ilmu sosial dari Universitas Far Eastern Federal Rusia, mengatakan kepada situs berita Rusia RIA Novosti bahwa, menyimpan semua uang dalam sebuah kapal dinilai terlalu berbahaya.
Baca juga: San Jose, Kapal Bernilai Rp 239 Triliun yang Diperebutkan 5 Negara
Dia juga mempertanyakan mengapa pada masa itu Rusia mengangkut emas dengan kapal, padahal bisa diangkut dengan kereta ke Vladivostok tanpa mengundang risiko.
Namun demikian, beberapa perusahaan Jepang dan Korea Selatan telah melakukan upaya untuk menemukan bangkai kapal tersebut pada beberapa abad terakhir.
Perusahaan Don-A Construction dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Distrik Seoul pada tahun 2001 setelah mengklaim telah menemukan reruntuhan kapal, tetapi gagal mengangkatnya dari dasar laut.
Sekarang, perusahaan Shinil Group mengatakan mereka akhirnya menemukan kapal Donskoi. Mereka bahkan mengunggah foto dan cuplikan video di YouTube tentang dugaan penemuan bangkai kapal oleh tim mereka.
Namun, beberapa kalangan meragukan tentang perusahaan tersebut.
Situs berita Korea Selatan Chosun Biz melaporkan bahwa Shinil Group baru didirikan pada bulan Juni.
Meskipun demikian, mereka adalah perusahaan pengganti untuk Shinil Corporation, yang didirikan pada tahun 1957.
Selain itu, ada laporan bahwa perusahaan didirikan dengan modal sekitar 100 juta won Korea (atau Rp1,2 miliar).
Sementara itu BBC Korea mengatakan, perusahaan tersebut masih belum mengajukan permohonan hak penyelamatan kapal ke Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan.
Padahal untuk melakukannya, mereka perlu membayar 10 persen dari nilai perkiraan bangkai kapal - yang jika rumor itu benar, akan jauh lebih bernilai dibanding perusahaan itu sendiri.
Shinil Group mengatakan kepada BBC Korea bahwa mereka akan mengadakan konferensi pers secepatnya untuk menjelaskan semua keraguan, dan bahwa proses pengangkatan bangkai kapal itu akan memakan waktu "sekitar tiga bulan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.