Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Verrianto Madjowa
Penulis

Pengamat kelautan dan perikanan. Menulis buku tentang Kelautan dan Perikanan, Bunaken, Tambang (2001), Open Data Pemilu (2015), Pemilu Gorontalo (2015), dan sejarah Gorontalo.

World Orca Day, Mengenal Paus Pembunuh, Si Predator Puncak di Samudera

Kompas.com - 14/07/2018, 14:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

World Orca Day

Hari ini, 14 Juli adalah Hari Orca Sedunia, World Orca Day. Tanggal 14 Juli diperingati sebagai Hari Orca setelah keberhasilan pelepasan orca bernama Springer ke laut lepas di British Columbia, Kanada, pada 2002.

Orca mendiami semua wilayah di Samudera, mulai dari perairan dingin di Artik dan Antartika hingga perairan hangat seperti di Indonesia. Populasinya di dunia diperkirakan 50 ribu. 

Di Indonesia orca ditemukan di perairan Gorontalo, Teluk Tomini, Bali, Kalimantan Timur, Maluku, Papua (Raja Ampat), Nusa Tenggara (Solor Alur/Laut Sawu), dan Timor.

Nama lokal orca di Gorontalo adalah “paupausu”. Di Lamalera, ia disebut "seguni". Keberadaan orca di perairan Gorontalo mulai dicatat pada Juni 2015 oleh Miguels Diving, operator jasa wisata selam di Gorontalo.

Tahun lalu, Februari 2017, ada video tentang penyelamatan orca yang viral di media sosial. Para nelayan berusaha membebaskan orca yang tersangkut jaring nelayan. 

Nunun Harun (Yunus Besi), nelayan dari Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengabadikan kisah penyelamatan itu.

Pemilik kapal ikan, Ansar Rahman (Ka Bengi), meminta para nelayan untuk merobek jaring yang melilit di tubuh orca. Bagi orang Gorontalo yang tinggal di pesisir Bone Bolango dan pesisir Gorontalo lainnya, orca dan mamalia laut lainnya harus dilindungi. Tidak boleh ditangkap.

Ini kepercayaan sejak dulu kala. Kepercayaan ini melekat kuat hingga sekarang ini. Tidak ada nelayan yang memburu orca dan mamalia laut lainnya.

Video penyelamatan orca ini sebetulnya diambil pada November 2016. Setelah video tersebut viral, para peneliti orca di dunia memberi perhatian pada keberadaan orca di Teluk Tomini. 

Pada tahun yang sama sekelompok penyelam melalui jasa wisata selam Miguels Gorontalo kembali melihat dan memotret paus pembunuh ini di perairan Bone Bolango.

Ada tiga orca yang terlihat. Yang sempat diabadikan melalui kamera oleh penyelam Dharmawan Susanto adalah paus orca berukuran kecil. 

Agregasi paus orca di perairan Gorontalo juga berhasil direkam oleh Cecep Nawai, seorang penyelam di Salvador Scuba Gorontalo, Rabu siang 21 Juni 2017.

Instruktur selam asal Jerman Bernd Hoppe dan Undeng Amu dari Miguels Diving Gorontalo, pada 10 Desember 2017, juga merekam kemunculan orca di Tanjung Kayu Bulan, dekat dengan Lopo. Di tahun ini orca terlihat pada Januari, Februari, Maret, dan Mei.

Hidup di samudera raya yang luas bukan berarti orca bebas dari ancaman. Ancaman terhadap populasi orca antara lain diburu untuk keperluan komersil, keterbatasan makanan, laut yang terkontaminasi, dan gangguan lalu lintas akibat suara kapal. Banyak negara memberi perhatian dalam upaya melindungi keberaan orca. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com