Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Pesepak Bola Meludahkan Minumannya Saat Piala Dunia?

Kompas.com - 13/07/2018, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Piala Dunia hampir mendekati final. Banyak kejadian dan perilaku tak terduga selama pertandingan.

Salah satunya kebiasaan banyak pesepak bola untuk memuntahkan kembali air yang diminumnya ketika jeda.

Perilaku seperti ini cukup sering terjadi. Setidaknya kapten Inggris, Harry Kane dan bintang Portugal Cristiano Ronaldo melakukan kebiasaan tersebut.

Hal ini memunculkan pertanyaan, mengapa mereka melakukannya?

Tentu setiap pemain mungkin punya alasannya masing-masing saat meludahkan air minumnya.

Tapi menurut laporan New York Times, Rabu (11/07/2018), beberapa pemain mungkin mempraktikkan "pembilasan karbohidrat".

Praktik dilakukan dengan cara berkumur dengan ciran karbohidrat selama lima hingga 10 detik kemudian meludahkannya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut bisa meningkatkan kinerja atletik berintensitas tinggi yang berlangsung sekitar satu jam.

Salah satunya adalah sebuah studi review pada 2014. Penelitian itu menganalisis data dari 11 penelitian sebelumnya tentang pembilasan karbohidrat.

Para peneliti menemukan bahwa dalam 8 penelitian, peningkatan karbohidrat meningkatkan waktu kinerja dalam kegiatan seperti bersepeda dan berlari selama satu jam.

Baca juga: Menurut Sains, Ini yang Harus Dilakukan Kiper saat Adu Penalti

Namun, tiga penelitian lainnya menunjukkan bahwa praktik tersebut tidak memiliki efek apapun pada kinerja atletik.

Meski begitu, secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pembilasan karbohidrat memberikan manfaat kinerja atletik walau kecil. Peningkatan kinerja tersebut hanya sekitar 2 hingga 3 persen saja.

Dr Souvar Poddar, dokter olahraga di UCHealth, Denver mengatakan bahwa ini tentang dorongan yang sama dari orang-orang yang menelan cairan karbohidrat selama latihan ketahanan.

Dengan tidak menelan karbohidrat, para atlet menghindari masalah pencernaan.

Misalnya saja jika cairan tersebut terlalu pekat maka tubuh harus memproduksi lebih banyak cairan untuk mengencerkannya, kata Dr Michael Joyner, ahli fisologi olahrada di Mayo Clinic Minnesota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com