KOMPAS.com — Hingga Selasa (10/7/2018), delapan orang remaja yang terjebak di goa Tham Luang berhasil diselamatkan. Sejauh ini, masih ada lima orang yang terperangkap dalam goa tersebut.
Proses penyelamatan kedelapan remaja tersebut membutuhkan waktu dua hari. Itu karena medan yang cukup sulit.
Menyelam 16 Km
Untuk upaya penyelamatan ini, beberapa penyelam dari angkatan laut Thailand harus menyelam melintasi sekitar 16 kilometer dalam dua hari terakhir.
Pada proses penyelamatan hari kedua, sebuah tim yang terdiri dari 18 penyelam Thailand dan internasional memandu empat remaja laki-laki sejauh 4 kilometer ke arah mulut goa.
Ini merupakan kedua kalinya tim penyelam tersebut menyusuri lorong-lorong gelap dan sempit goa di provinsi Chiang Rai itu.
"Faktanya sama seperti kemarin, dan tim penyelamat adalah tim yang sama dengan beberapa pengganti bagi mereka yang kelelahan," ujar Narongsak Osatanakorn, gubernur setempat dikutip dari The Guardian, Senin (9/7/2018).
Misi penyelamatan pertama dilakukan pada hari Minggu (08/07/2018).
Dua Penyelam
Masing-masing remaja laki-laki dipandu keluar oleh dua orang penyelam. Satu dari samping, dan satu lagi berada di belakangnya.
Selain 18 penyelam tersebut, puluhan profesional medis dan penyelamat lain berjaga di mulut goa. Hal ini dilakukan untuk membantu para penyelam dan remaja-remaja tersebut ketika muncul.
Baca juga: Kerap Menelusuri Goa, Dokter Australia Ikut Selamatkan Remaja Thailand
Dilansir dari Business Insider, Senin (09/07/2018), para regu penyelamat ini membutuhkan waktu 20 jam sebelum operasi ketiga.
Meski begitu, cuaca dan ketinggian air akan mempengaruhi rencana penyelamatan ini.
Perjalanan Berat
Sebuah rekaman headcam yang dipasang oleh The Guardian menunjukkan perjalanan para penyelam menuju tempat remaja-remaja tersebut terperangkap.
Dalam rekaman tersebut, para penyelam harus melalui lorong-lorong yang gelap dan basah.
Dengan medan sulit ini, seorang penyelam meninggal pada Jumat (06/07/2018) saat mengirim tangki oksigen ke dalam goa.
Ben Reymenants, salah satu penyelam yang pertama kali menemukan anak-anak itu, menjelaskan kekuatan arus di dalam goa kepada New York Times.
"Anda benar-benar menarik diri, dari tangan ke tangan, dalam kegelapan," katanya.
"Anda tidak bisa membaca alat ukur kedalaman, tidak bisa membaca waktu, jadi pada dasarnya Anda menyelam tanpa arah yang jelas," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.