Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Sebabkan Suhu Dingin, Apa Sebenarnya Aphelion?

Kompas.com - 07/07/2018, 10:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari belakangan di beberapa wilayah Indonesia mengalami suhu yang lebih dingin.

Sebuah broadcast message menyebut hal ini disebabkan oleh fenomena aphelion. Berita tersebut kemudian dibantah oleh pihak Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Namun hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apa sebenarnya titik aphelion itu?

Titik Terjauh

Dihubungi Kompas.com pada Jumat (06/07/2018), Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir, menjelaskan bahwa aphelion atau aphelium adalah titik terjauh (apoapsis) Bumi terhadap Matahari (helion).

"Gabungkan apoapsis dengan helion, maka ketemulah aphelion. Aphelion adalah konsekuensi langsung dari bentuk orbit Bumi yang lonjong (ellips)," kata Marufin.

"Dalam bentuk ellips ini terdapat dua titik pusat (fokus) dan salah satunya ditempati oleh Matahari kita," sambungnya.

Marufin juga menjelaskan, ada konsekuensi dari bentuk orbit bumi tersebut.

"Konsekuensi dari bentuk orbit yang ellips maka ada titik yang terdekat terhadap Matahari (disebut perihelion) dan ada titik yang terjauh, ya si aphelion itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Marufin menegaskan bahwa setiap tahunnya Bumi akan berada di titik terjauh dan terdekatnya dengan Matahari.

"Bumi menempati perihelion pada setiap awal Januari, tepatnya sekitar 14 hari setelah Matahari berada di titik balik selatan (solstice Desember)," katanya.

Baca juga: Benarkah Aphelion Terkait dengan Suhu Dingin di Indonesia?

"Sebaliknya Bumi juga menempati aphelion setiap awal Juli, yakni sekitar 14 hari pasca Matahari berada di titik balik utara (solstice Juni)," sambung Marufin.

Jarak Bumi dan Matahari

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Rukman Nugraha, peneliti muda BMKG.

"Betul bahwa hari ini, Jumat, 6 Juli 2018 pukul 23:47 WIB, Bumi akan berada di titik terjauhnya dari Matahari, yang dikenal sebagai titik aphelion," kata Rukman melalui pesan singkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com