Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2018, 18:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah fenomena tak biasa terjadi di sekitar pabrik pengolahan nikel dan tembaga Nadezhdinsky, Rusia. Sebuah rekaman video menunjukkan hujan merah turun di kota terpencil tersebut.

Setelah hujan, tampak tanah dan mobil yang terpakir berwarna merah seperti darah.

Dilansir dari Express.co.uk, Kamis (05/07/2018), penduduk setempat sempat takut bahwa hujan tersebut menandakan "kiamat" atau wabah yang disebutkan dalam kitab suci.

Peristiwa ini dengan cepat menyedot perhatian warganet. Banyak orang beramai-ramai mengunggah foto dan video tentang hal ini di internet.

Alasannya...

Namun, penjelasan tentang peristiwa ini tidak seperti yang dibayangkan.

Perusahaan pengolahan logam itu menjelaskan bahwa "hujan darah" ini terjadi akibat pembersihan yang sedang berlangsung di sekitar pabrik.

Pembersihan tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan oksida besi dari permukaan. Contohnya, mebersihkan atap bengkel produksi belerang.

Limbah kotoran tersebut kemudian dikumpulkan untuk dibawa pergi. Sayangnya, hembusan angin tiba-tiba datang dan menerbangkan debu-debu tersebut.

Saat itu, hujan sedang turun. Inilah yang membuat hujan tersebut menjadi "hujan darah".

"Warnanya hanya ditemukan di tempat parkir," kata juru bicara perusahaan tersebut dikutip dari Siberian Times, Rabu (04/07/2018).

Baca juga: Lagi, Sungai di China Berwarna Merah karena Ulah Manusia

Apakah Berbahaya?

Meski bukan benar-benar darah, hujan tersebut sempat menimbulkan ketakutan bagi sebagian besar warga. Ketakutan ini dipicu pemikiran bahwa bahwa limbah tersebut beracun.

"Ini benar-benar menakutkan, dan hujan 'darah' diasumsikan sebagai konsekuensi dari limbah industri," kata seorang warganet dikutip dari Sputnik News, Kamis (05/07/2018).

Namun pemilik pabrik membantah hal tersebut.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau