"Inovasi ini sangat kuat, karena bisa digunakan langsung oleh orang-orang terdekat mereka. Jika diwujudkan, teknologi ini bisa mengubah perilaku kita dan menjaga pemeliharaan lingkungan. Selain itu, dengan teknologinya mereka langsung bisa mencari konsumen, sementara peserta yang lain lebih fokus untuk ke bisnis," ujar Brauer.
Berdasarkan konsep yang mereka buat, sebanyak dua kilogram sampah plastik bisa diolah menjadi 2,2 liter BBM.
Plastik yang bisa digunakan adalah botol-botol ataupun plastik bening.
Di Indonesia
Namun pertanyaannya, bisakah teknologi ini diwujudkan di Indonesia?
Menurut Herman, teknologi yang diciptakannya bersama rekan-rekannya ini sangat bisa diaplikasikan di Indonesia.
Baca juga: Laut Dunia Darurat Sampah Plastik, Indonesia Turut Menyumbang
"Terutama di Jakarta, karena sangat banyak mobil. Dan teknologi ini kita khususkan untuk mobil bermesin agak longgar, misalnya mobil MVP (multi-purpose vehicle) atau (sport utility vehicle) SUV, di Jakarta cukup banyak," kata Herman.
Mesin agak longgar diperlukan untuk memberikan tempat bagi pengolahan limbah plastik.
Lebih jauh lagi mereka berharap energi berbahan bakar limbah plastik ini menjadi salah satu energi yang digunakan di masa depan.
"Atau setidaknya dari ide ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat soal sampah plastik," ujar Herman.
Namun, untuk sementara para muda-mudi Indonesia ini mengaku ingin menikmati pengalaman dan hadiah dari kompetisi internasional tersebut.
Mereka akan berjalan-jalan ke salah satu dari berbagai pilihan destinasi petualangan bersama tim dari National Geographic.
"Jadi, untuk teman-teman jangan takut bermimpi, karena mimpi bisa membuat kita pergi jauh dan mencapai yang lebih tinggi," pungkas Sholahudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.