Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Bulan Naik Setelah Pendaratan Apollo, Apa Sebab?

Kompas.com - 26/06/2018, 08:07 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada sebuah misteri yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang dan telah tersimpan selama puluhan tahun lamanya.

Setelah astronot pertama mendarat dan menancapkan bendera mereka di bulan, suhu di permukaan bulan tiba-tiba naik 2 derajat celsius.

Apa yang menyebabkan kenaikan suhu itu tidak pernah terungkap hingga akhirnya, Seiichi Nagihara, seorang ilmuwan di bidang keplanetan di Texas Tech University, mengungkapkan jika kunci yang bisa menjelaskan kenaikan suhu tersebut terletak pada rekaman yang dibuat oleh astronot Apollo antara tahun 1971-1977.

Masalahnya, ratusan gulungan pita magnetik tersebut hilang hampir 40 tahun yang lalu.

Nagihara yang berusaha mengungkap misteri naiknya suhu bulan kemudian berusaha melacak keberadaan rekaman tersebut.

Baca juga: Jarak Bumi dan bulan Kian Jauh, Ini Efeknya Bagi Waktu

Tim peneliti memulai pencarian mereka dengan melacak sekitar 440 rekaman di National Record Center Washington di Suitland, Maryland. Sayang, data yang didapat hanya mewakili sekitar 3 bulan catatan suhu yang diambil pada tahun 1975.

Untuk menambah data tersebut, tim kemudian menarik ratusan catatan kinerja mingguan dari Lunar and Planetary Institute, termasuk di antaranya adalah data suhu yang diambil dari wahana antariksa Apollo antara 1973 dan 1977. Ini berarti peneliti bisa mengisi beberapa celah dari rekaman yang hilang lainnya.

Setelah delapan tahun yang melelahkan, dia dan timnya berhasil menemukan, serta memulihkan lebih dari 400 gulungan NASA yang hilang. Mereka juga menggunakan rekaman tersebut untuk membuat hipotesis yang menjelaskan peningkatan suhu di bulan.

Ilmuwan mengungkapkan jika 12 astronot Apollo yang berjalan di bulan antara tahun 1969 dan 1972 menyepak begitu banyak debu sehingga menyingkap wilayah yang lebih gelap, yang merupakan bagian permukaan yang lebih menyerap panas dan tidak terpapar cahaya selama miliaran tahun.

Baca juga: Tak Ingin Disaingi Negara Lain, NASA Luncurkan Misi ke bulan dan Mars

Lebih dari 6 tahun kemudian, permukaan yang terpapar ini menyerap cukup radiasi matahari hingga akhirnya menaikkan suhu permukaan seluruh bulan sebanyak 2 derajat celcius.

"Anda benar-benar dapat melihat jejak para astronot, di mana mereka berjalan dan kita bisa melihat juga di mana mereka mengotori permukaan bulan," kata Walter Kiefer, ilmuwan dari Lunar and Planetary Institute di Houston.

"Dengan kata lain, astronot yang berjalan di bulan mengubah struktur regolith atau debu bulan," tambahnya.

NASA Astronot Apollo yang mungkin bertanggung jawab untuk kenaikan suhu bulan

Sementara teori selanjutnya yang disimpulkan para ilmuwan juga menyebutkan, kenaikan suhu bulan terjadi karena penempatan peranti penyelidik (probe) suhu di bulan.

Hal ini mungkin mengubah lingkungan permukaan di sekitar alat dan secara signifikan meningkatkan suhu permukaan.

"Dalam proses memasang instrumen, Anda mungkin menganggu lingkungan di tempat di mana Anda ingin melakukan pengukuran suhu. Pertimbangan semacam itu yang harus dipertimbangkan dalam perancangan intrumen generasi selanjutnya yang akan ditempatkan di bulan," harap Nagihara.

Temuan ini sudah dipublikasikan 25 April lalu di Journal of Geophysical Research.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau