Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru, Suplemen Vitamin Lebih Banyak Mudarat ketimbang Manfaatnya

Kompas.com - 25/06/2018, 18:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Sumber

Oleh *

KOMPAS.com - Dalam survei terkini tentang asupan nutrisi di Australia, 29% orang melaporkan mereka mengkonsumsi setidaknya satu suplemen makanan. Angka ini bahkan jauh lebih tinggi di Amerika Serikat, yaitu sekitar 52%.

Ulasan terbaru atas penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya bertujuan untuk memeriksa manfaat suplemen vitamin dan mineral untuk mencegah penyakit jantung, stroke, dan kematian prematur (yang dikenal dengan sebutan “penyebab semua kematian”).

Temuannya, penelitian yang paling sering dipakai rujukan menunjukkan bahwa suplemen vitamin tidak memiliki efek, sementara penelitian yang lainnya mengatakan suplemen memang memberikan dampak pada kesehatan. Penelitian terbaru juga menemukan bahwa beberapa suplemen bisa berbahaya.

Temuan apa yang dihasilkan?

Tinjauan yang dilakukan menggunakan ulasan yang sistematik, yang berarti tim peneliti memeriksa 179 hasil penelitian terkait dan menggabungkan semuanya.

Suplemen yang diperiksa termasuk vitamin A, B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6 (pyridoxine), B9 (asam folat), C, D, E, beta-karotin, dan kalsium mineral, zat besi, zinc, magnesium and selenium.

Multivitamin diartikan mengandung sebagian besar vitamin dan mineral yang telah disebutkan di atas.

Dalam penelitian yang menguji empat suplemen multivitamin, vitamin D, kalsium, dan vitamin C, tidak ada pengurangan risiko terkena penyakit jantung, stroke, atau kematian dini. Ini berarti tidak ada manfaat dari asupan suplemen, tetapi tidak juga membahayakan.

Mereka juga mengevaluasi jenis suplemen yang kurang populer yang memiliki dampak positif mengurangi risiko kematian dini, penyakit jantung dan stroke. Dalam hal ini, mereka menemukan suplemen asam folat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Diperkirakan bahwa untuk mencegah satu kasus penyakit jantung atau stroke, 111 orang perlu mengonsumsi suplemen asam folat (angka ini disebut sebagai “angka yang diperlukan untuk mengobati”).

Untuk stroke, 167 orang perlu mengonsumsi asam folat untuk mencegah satu kasus, dan 250 orang harus mengkonsumsi vitamin B-kompleks (yang mengandung asam folat, yaitu vitamin B9) untuk mencegah satu kasus.

Sebelum Anda terburu-buru membeli suplemen asam folat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, ada beberapa kekhawatiran bahwa tingkat asam folat yang tinggi di darah  akan meningkatkan risiko kanker prostat, meski hasil penelitian yang menyatakan hal itu masih beragam.

Kedua, dari penelitian yang menguji suplemen asam folat, kasus stroke hanya berkurang setidaknya dua dari tujuh percobaan (yang disebut percobaan random yang dikontrol).

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau