Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kita Menguap, dan Mengapa Menguap Itu Menular

Kompas.com - 22/06/2018, 18:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Sumber

3. Tugas Jaga

Perilaku seperti menguap telah diamati di hampir semua makhluk bertulang belakang. Pengamatan tersebut menunjukkan bahwa refleks menguap itu hal yang purba. Hipotesis perilaku berdasarkan teori evolusi mengacu pada manusia sebagai hewan sosial. Ketika kita rentan terhadap serangan dari spesies lain, fungsi kelompok adalah untuk saling melindungi.

Tugas jaga adalah bagian dari kesepakatan dalam kelompok, dan menguap dan peregangan adalah bukti ketika tingkat kewaspadaan seorang individu sedang turun. Hal ini penting untuk mengubah aktivitas untuk mencegah keteledoran dan mengindikasikan saatnya mengganti orang untuk berjaga-jaga.

Penjelasan neurosains

Refleks menguap melibatkan banyak struktur dalam otak.

Sebuah penelitian yang mengamati otak orang yang rentan tertular menguap menemukan aktivitas di daerah ventromedial prefrontal cortexotak. Bagian otak ini dikaitkan dengan kegiatan pengambilan keputusan. Kerusakan pada daerah ini juga dikaitkan dengan hilangnya empati.

Jika daerah tertentu di sekitar hypothalamus, yang tersusun atas neurons dengan oksitosin, diberi rangsangan, maka pada pada hewan pengerathal ini menyebabkan mereka menguap. Oksitosin adalah hormon yang dikaitkan dengan ikatan sosial dan kesehatan mental.

Menyuntikkan oksitosin ke berbagai wilayah batang otak juga menyebabkan menguap. Ini termasuk hippocampus (terkait dengan belajar dan memori), area tegmental ventral (terkait dengan pelepasan dopamin, hormon bahagia) dan amigdala (terkait dengan stres dan emosi). Memblokir reseptor oksitosin di sini mencegah efek itu.

Pasien dengan penyakit Parkinson tidak menguap sesering yang lain, yang mungkin berkaitan dengan rendahnya level dopamin mereka. Pengganti dopamin telah dilaporkan meningkatkan frekuensi menguap.

Hal yang sama terjadi pada kortisol, hormon yang meningkatkan stres. Kortisol diketahui memicu orang menguap, sementara pengangkatan kelenjar adrenal (yang menghasilkan hormon kortisol) mencegah orang menguap. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat stres mungkin memainkan peran dalam memicu mengapa orang menguap, yang bisa jadi mengapa anjing Anda mungkin menguap begitu banyak pada perjalanan panjang dengan mobil.

Jadi, tampaknya entah bagaimana menguap itu terkait dengan empati, stres, dan pelepasan dopamin.

Mengapa menguap menular?

Kemungkinan Anda telah menguap setidaknya sekali saat membaca artikel ini. Menguap adalah perilaku menular dan melihat seseorang menguap sering menyebabkan kita menguap juga.

Tetapi satu-satunya teori yang ditawarkan di sini menunjukkan bahwa kerentanan seseorang tertular menguap berkorelasi dengan tingkat empati seseorang.

Sangat menarik untuk dicatat, bahwa ada kecil kemungkinan orang-orang dengan spektrum autisme mudah tertular menguap begitu pula dengan orang yang memiliki kecenderungan psikopat yang tinggi. Dan anjing, yang dianggap sebagai hewan dengan rasa empati yang tinggi, bisa tertular juga ketika manusia menguap.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com