"Kornea mata cetak 3D kami sekarang harus menjalani pengujian lebih lanjut dan akan beberapa tahun sebelum kami bisa menggunakannya untuk transplantasi," ujar Connon.
"Namun, apa yang (ingin) kami tunjukkan adalah bisa dan layak untuk mencetak kornea menggunakan koordinat data yang diambil dari mata pasien sehingga pendekatan ini memiliki potensi untuk memerangi kebutaan di seluruh dunia," sambungnya.
Baca juga: Memperbaiki Penglihatan dengan Teknik Transplantasi Kornea Terbaru
Penelitian ini mendapat respons baik dari beberapa peneliti lain. Salah satunya Dr Neil Ebenezer, direktur penelitian, kebijakan, dan inobasi di Fight for Sight.
"Kami senang atas keberhasilan para peneliti di Newcastle University dalam mengembangkan printer 3D kornea menggunakan jaringan manusia," kata Ebenezer.
"Penelitian ini menyoroti kemajuan signifikan yang telah dibuat dalam bidang ini dan membawa kita satu langkah lebih dekat untuk mengurangi kebutuhan kornea donor, yang akan berdampak positif pada beberapa pasien yang mengalami kebutaan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.