Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bukan Wajah, tetapi Pantat Katak Beracun dari Bolivia

Kompas.com - 02/06/2018, 05:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Lihatlah gambar di atas. Apakah Anda mendapati sepasang mata hitam sedang menatap Anda?

Sayangnya, itu bukan mata pada wajah, melainkan corak pada pantat seekor katak beracun yang dapat ditemukan di berbagai negara Amerika Selatan seperti Bolivia dan Brazil.

Katak kerdil Cuyaba atau Physalaemus nattereri bisa mengembangkan pantatnya yang dihiasi dua lingkaran hitam untuk menakut-nakuti predator.

Mata bohongan tersebut, kata mahasiswa yang mengambil program doktor University of Ghent, Belgia dan koordinator Bolivian Amphibian Initiative Munoz Saravia, mengalihkan perhatian predator dari kepala katak ke pantatnya.

Ketika dikembangkan, mata ini juga membuat bagian belakang katak terlihat seperti kepala ular besar bagi predatornya yang hanya burung, ular, atau kelelawar.

Baca juga: Spesies Katak Baru di Sumatera, Punya Organ Aneh di Perut

“Aku hewan yang lebih besar dari yang kamu kira, jadi jangan makan aku,” ujar Munoz Saravia menirukan pesan yang ingin diucapkan katak kerdil Cuyaba.

Namun, jika predator masih tetap memutuskan untuk menyerangnya, katak ini punya senjata lain.

Joao Tonini, rekan postdoctoral di Harvard University, berkata bahwa di bawah mata bohongan, katak ini menyimpan kelenjar makro yang beracun. Racun berwarna putih yang berada di dalam seekor katak ini cukup untuk membunuh 150 tikus.

Pada manusia, racun katak kerdil Cuyaba tidak mematikan, tetapi akan terasa perih bila terkena mata.

Pasalnya, tujuan utama racun ini bukan untuk membunuh predatornya, melainkan memberikan cukup waktu bagi katak kerdil Cuyaba untuk melarikan diri selagi preadtornya merasa pusing dan lemas.

Berkat kemampuan ini dan corak mereka yang tidak semenarik katak beracun dari keluarga Dendrobatidae, katak kerdil Cuyaba berstatus berisiko kepunahan rendah dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau