Dewan Keselamatan Belanda menyimpulkan pada Oktober 2015 bahwa rudal permukaan-ke-udara Buk ditembakkan ke arah pesawat MH17.
Setahun kemudian JIT yang dipimpin Belanda menyimpulkan bahwa rudal itu dibawa ke Ukraina dari Rusia pada hari kecelakaan itu dan ditembakkan dari daerah yang dikuasai pemberontak pro-Rusia dan kemudian peluncur itu bergerak kembali melintasi perbatasan ke Rusia.
Saat itu sekitar 100 orang telah diidentifikasi sebagai saksi atau tersangka tetapi tidak ada nama yang dirilis.
Komandan Polisi Federal Australia Jennifer Hurst menunjuk ke rincian tentang BUK yang mengungkapkan asal-usulnya, termasuk tahun produksi, 1986, dan nomor identifikasi unik.
"Kami mendesak semua orang, di mana saja di dunia ini yang dapat memberikan informasi tim investigasi mengenai hal-hal tadi," katanya.
Dia mengatakan detail tentang tulisan tangan di casing dan jumlahnya diperlukan.
Menuntut Tanggung Jawab
Perkembangan terakhir terjadi setelah beberapa keluarga menulis surat terbuka kepada orang-orang Rusia yang mengatakan bahwa Piala Dunia FIFA di Rusia bulan depan akan memiliki "makna gelap yang berbeda".
Surat itu ditandatangani oleh keluarga dari sembilan korban, termasuk tiga warga Australia.
Jon O'Brien, ayah dari Australia, Jack O'Brien, 25 tahun, adalah salah satu penggiat surat itu.
Baca juga: Ilmuwan Pakai Gelombang Suara untuk Lacak MH370 dan Ini Hasilnya
"Meskipun sudah hampir empat tahun berlalu sejak kehidupan kami porak poranda, kami sulit memahami apa yang terjadi," kata surat itu.
"Kami menganggap negara Rusia dan para pemimpinnya sebagai yang paling bertanggung jawab atas kematian anggota keluarga kami. Semua bukti yang kredibel menunjuk ke arah itu."
Pemerintah Australia mengumumkan dalam anggaran bulan Mei itu akan mengeluarkan $ 50 juta selama empat tahun untuk persiapan biaya penuntutan guna menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Keluarga mengatakan mereka memiliki keyakinan dalam ketelitian dan ketidakberpihakan dari penyelidikan oleh tim gabungan ini – meskipun harus menunggu lama.
Tim investigasi open source Bellingcat akan merilis lebih banyak temuannya besok di Den Haag.
Sebelumnya telah mengidentifikasi keterlibatan dari 53 brigade rudal anti-pesawat, yang berbasis di Kursk.
Tim ini menuduh pensiunan kolonel Rusia Nikolai Tkachyov adalah "sosok yang patut dicurigai " dalam kasus jatuhnya MH17.
Dia sekarang adalah inspektur kepala Distrik Militer Pusat Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.