Dalam terori tersebut dijelaskan, ketika Anda membodohi atau berbohong pada seseorang, Anda cenderung menyukainya.
Mengerutkan Mata
Orang yang bekata jujur biasanya sering mengerutkan mata mereka tapi tidak tersenyum sama sekali.
"Kami menemukan bahwa ini sering terjadi ketika orang mencoba mengingat apa yang ada dalam gambar," kata Sen.
"Ini menunjukkan mereka berkonsentrasi dan berusaha mengingat dengan jujur," imbuhnya.
Penelitian ini membuat para pesertanya berpasangan dengan satu orang menjadi orang yang menanyai dan lainnya menjadi orang yang menjelaskan atau menjawab.
Orang yang menjawab sebelumnya diminta menghafal sebanyak dan sedetail mungkin dari gambar yang telah ditunjukkan.
Selanjutnya, komputer akan menginstruksikan apakah mereka harus berbohong atau jujur ketika ditanyai.
Penanya yang tidak tahu petunjuk apa yang dimiliki oleh pasangannya memberikan satu set pertanyaan yang tidak relevan dengan gambar tersebut. Hal ini dilakukan untuk menangkap perbedaan perilaku seseorang.
Pertanyaan yang diajukan cukup sederhana tapi memprovokasi orang yang akan menjawab untuk mengingat. Misalnya saja, "apa yang Anda kenakan kemarin?"
Pertanyaan yang diajukan juga tidak akan memiliki insentif untuk berbohong dan memberikan tanggapan dasar yang normal dan jujur.
Baca juga: Belajar agar Tak Gampang Dibohongi dalam Festival Bohong Indonesia
Selanjutnya, para penanya menanyakan tentang gambar tersebut dan dijawab sesuai instruksi komputer. Semua proses ini direkam pada video terpisah untuk dianalisis.
Setelah melakukan analisis panjang, senyum Duchenne dikaitkan dengan kebohongan.
"Otot pipi yang tidak bisa Anda kendalikan," kata Ehsan Hoque yang berkomentar tentang senyum tersebut.
"Itu tidak disengaja," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.