KOMPAS.com - Dibohongi atau ditipu merupakan hal yang tak pernah diinginkan banyak orang. Tapi, menemukan tanda-tanda seseorang sedang berbohong bukanlah hal yang mudah.
Bahkan, banyak ilmuwan mencoba membuat alat lie detector atau pendeteksi kebohongan.
Ini juga dilakukan oleh salah satu tim peneliti di AS. Tapi, mereka tidak membuat sebuah alat, melainkan cara mendeteksi kebohongan.
Tim peneliti tersebut mencoba mencari tahu bagaimana tanda-tanda seseorang sedang berbohong melalui keanehan di wajah seseorang.
Para peneliti menggunakan "dataset penipuan" masif yang memuat 1,3 juta frame ekspresi dari 302 orang. Para peserta kemudian dibagi menjadi pasangan.
Mereka mengunakan ilmu pengolahan data dan teknologi pembelajaran mesin untuk memisahkan kebohongan dan kebenaran.
Peneliti dari New York University of Rochester juga menggunakan kerangka kerja pengumpulan sumber informasi online yang disebut dengan Automated Dyadic Recorder (ADDR). Hal ini membantu mereka mempelajari isyarat wajah dan verbal seseorang.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa apa yang disebut dengan senyuman Duchenne, senyum hingga meluas ke otot mata, sering berkaitan dengan kebohongan.
Sebagai perbandingan, orang yang menjawab dengan jujur biasanya sering mengerutkan mata ketika benar-benar mencoba mengingat informasi.
“Sering kali orang cenderung melihat dengan cara tertentu atau menunjukkan beberapa ekspresi wajah ketika mereka mengingat sesuatu,” ujar Tay Sen, seorang mahasiswa PhD yang bekerja di lab Ehsan Hoque, asisten profesor ilmu komputer dikutip dari Newsweek, Kamis (24/05/2018).
Baca juga: Gangguan Jiwa karena Diajari Bohong oleh Orangtua
"Ketika mereka diberi pertanyaan komputasi, mereka memiliki jenis ekspresi wajah yang berbeda," sambungnya.
Dengan bantuan alat pembelajaran mesin, para peneliti menemukan pola ketika seseorang berbohong.
"Itu memberi tahu kami bahwa pada dasarnya ada lima jenis 'wajah' senyum yang dibuat seseorang ketika menanggapi pertanyaan," Sen melanjutkan.
Salah satu ekspresi yang paling sering dikaitkan dengan kebohongan adalah senyum yang melibatkan kedua otot pipi / mata dan mulut. Itu konsisten dengan apa yang dikenal sebagai teori "Duping Delight".