JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata, 23 Mei diperingati sebagai World Turtle Days atau Hari Penyu Sedunia.
Di dalam dunia penyu terdapat tiga spesies hewan bercangkang yang dalam bahasa Inggris sama-sama disebut turtle.
Ketiga spesies itu adalah kura-kura (land turtle), labi-labi (freshwater turtle), dan penyu (sea turtle). Di antara ketiganya, penyu adalah spesies yang paling terancam keberadaannya.
Nah, perairan Indonesia ternyata menjadi rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia.
Baca juga: Dalam 2 Bulan, 18 Penyu Langka Ditemukan Mati di Pantai Polewali Mandar
Keenam spesies penyu itu adalah penyu belimbing (Dermochelis coriacea), penyu hijau (Chelonia midas), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu pipih (Natator depressa), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Berdasarkan data The International Union for Conservation of Nature (IUCN) keenam jenis penyu itu berada pada status rentan, terancam punah, hingga sangat terancam.
Kordinator Konservasi Spesies Laut WWF Indonesia, Dwi Suprapti menyebutkan, berdasarkan pengamatan jangka panjang yang dilakukan, keberadaan penyu di perairan Indonesia mengalami penurunan signifikan.
Kesimpulan tersebut, lanjut Dwi, dilihat dari jumlah pendaratan dan proses bertelur di beberapa titik pantai.
“Beberapa lokasi peneluran utama di Indonesia seperti pantai Peneluran Sangalaki, Kepulauan Derawan Kaltim, Pantai Peneluran Paloh, Kalbar, Pantai Peneluran Pangumbahan, Jabar, Pantai Jeen Womom, Papua barat, dan beberapa lokasi lainnya,” kata Dwi.
Selain faktor alam, manusia juga menjadi faktor yang memengaruhi merosotnya populasi penyu di dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.