KOMPAS.com - Awal bulan Ramadhan 2018 Masehi/1493 Hijriah hingga 2021 Masehi/1442 Hijriah akan jatuh pada hari yang seragam di seluruh Indonesia. Penetapan tersebut sesuai dengan kriteria dari Wujudul Hilal Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Menurut Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir, persamaan awal puasa dan Idul Fitri hingga 2021 tersebut disebabkan oleh posisi bulan di wilayah Indonesia.
"Posisi bulan untuk tiap awal Ramadhan dan Idul Fitri hingga 2021 bagi masyarakat Indonesia, kalau tidak di bawah ufuk (0 derajat), ya selalu di atas ambang batas, 2 derajat. Ini yang menjadi penyebabnya," kata Marufin kepada Kompas.com Rabu (16/5/2018).
Baca Juga: Rupanya Ada yang Disebut Hilal Tua dan Muda, Apa Bedanya?
Menilik posisi bulan yang tidak berada pada posisi 0 derajat, Thomas Djamaluddin juga berpendapat bahwa bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah di Indonesia akan seragam hingga 2021 atau 1442 Hijriah.
"Tidak ada perbedaan penetapan awal Ramadhan serta Idul Fitri dan Idhul Adha. Posisi bulan sesuai dengan kriteria dari NU dan Muhammadiyah," kata Kepala LAPAN tersebut kepada Kompas.com, Selasa (15/5/2018).
"Persamaan penetapan tersebut, secara sosial akan memberikan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah Ramadhan," ujarnya.
Seperti diketahui, awal puasa tahun 2018 sudah resmi ditetapkan oleh Kementerian Agama, yaitu hari Kamis, 17 Mei 2018. Empat tahun ke depan, seluruh umat Islam di Indonesia akan menjalani puasa dan merayakan Idul Fitri secara bersama-sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.