Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Akan Beri Penyembuhan Trauma bagi Korban Bom Surabaya

Kompas.com - 14/05/2018, 18:33 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memberikan trauma healing (penyembuhan trauma) bagi para korban bom di Surabaya dan Sidoarjo.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Nila F. Moeloek, di Hotel Borobodur dan Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (14/5/2018).

“Kita kemarin membicarakan (pemberian trauma healing kepada korban bom),” ujarnya.

Menurut dia, korban memerlukan trauma healing untuk menyembuhkan trauma pasca mengalami kejadian yang memilukan dan sulit dilupakan, yakni serangan bom.

“Dari 47 korban kemarin yang dirawat, sebagian ada yang sudah dipulangkan, pasti ada (trauma). Trauma psikisnya itu yang harus kita pikirkan,” katanya.

Baca juga: Kemenkes akan Atur Ruang Konseling di Tempat Kerja

Ia menambahkan, trauma healing tidak akan hanya diberikan kepada korban selamat saja, tetapi juga anggota keluarga korban.

“Yang sudah sembuh itu juga kita pikirkan, dan juga keluarganya (diberi trauma healing),” imbuhnya.

Dalam kunjungannya ke tiga rumah sakit yang jadi rujukan perawatan para korban bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018), Nila menyaksikan langsung banyak keluarga begitu terpukul dengan tragedi mengenaskan ini.

“Saya saja terus terang tidak kuat betul, tidak tega melihat ada anak yang kebetulan lagi sekarat. Adik atau kakaknya sudah meninggal. Ibunya kena (jadi korban juga). (Bagaimana) bapaknya menghadapi itu?" ujarnya.

“Bapaknya kelihatan sekali keganggu dalam hal ini (trauma psikis),” imbuhnya.

Sementara itu, korban yang selamat juga mengaku mengalami trauma kepada Nila.

“(Korban) yang bisa bicara bagus saja, (mereka bilang) tidak bisa melupakan kejadian itu,” ujarnya.

Trauma healing perlu tentunya. Pasalnya, mereka ketakutan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com