Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Pengenalan Wajah Bantu Temukan Ribuan Anak Hilang di India

Kompas.com - 01/05/2018, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kasus penculikan anak begitu marak terjjadi di dunia. Salah satu negara dengan kasus anak hilang terbanyak adalah India.

Namun, kini kepolisian India, khususnya New Delhi, melakukan percobaan baru untuk mengidentifikasi anak-anak yang hilang tersebut.

Pihak kepolisian menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menemukan anak-anak tersebut.

Mereka menggunakan basis data fotografi dari sekitar 60.000 anak hilang dan membandingkannya dengan 45.000 gambar anak yatim piatu yang tidak dikenali oleh lembaga perawatan di seluruh kota.

Baca juga: Anak Hilang, Lapor dan Tes DNA!

Hasilnya, 2.930 anak teridentifikasi oleh perangkat lunak pengenal wajah (FRS) pada program percontohan tersebut.

Dalam empat hari, hampir 3.000 anak punya kesempatan kembali pada keluarganya.

Ini adalah hasil yang luar biasa mengingat teknologi baru ini bisa membantu menyelesaikan masalah sosial yang banyak terjadi di India. Tampaknya, tanpa bantuan algoritma FRS hal ini tidak akan terjadi.

"India saat ini memiliki 200.000 anak hilang dan sekitar 90.000 berada di lembaga perawatan anak," ungkap Bhuwan Ribhu, aktivis dari kelompok kesejahteraan anak Bachpan Bachao Andolan dikutip dari Science Alert, Selasa (01/05/2018).

"Hampir tidak mungkin bagi siapa pun (untuk) secara manual melalui foto-foto untuk mencocokkan anak-anak tersebut," imbuhnya.

Organisasi Ribhu ini jugalah yang memulai proyek ini. Tujuan awalnya adalah menemukan cara yang lebih baik untuk memilah sejumlah besar catatan yang disimpan di TrackChild, database anak-anak hilang di India.

Bachpan Bachao Andolan pertama kali menyadari pengenalan wajah bisa membantu mempercepat menemukan anak-anak itu.

Mereka kemudian menyarankan polisi untuk menggunakan sistem FRS milik mereka untuk menganalisis ribuan gambar.

"Jika jenis perangkat lunak semacam itu membantu melacak anak-anak hilan dan menyatukan kembali mereka dengan keluarganya, tidak ada yang lebih baik dari ini," ujat Yashwant Jain, ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak India.

Baca juga: Perkawinan Usia Anak Memperbesar Risiko Kematian Ibu Muda

Menyusul keberhasilan uji coba di New Delhi ini, mereka menyaeankan data tersebut agar bisa tersedia bagi seluruh kepolisian di negara bagian lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com