KOMPAS.com - Gonore adalah penyakit menular seksual yang berupa kencing nanah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhea atau gonococcus.
Penyakit ini biasanya disembuhkan dengan penggunaan antibiotik. Tapi, awal bulan ini, kasus gonore menjadi perhatian publik setelah seorang pria di Inggris didiagnosis mengalami penyakit kencing nanah yang tak bisa disembuhkan.
Alasan tak bisa sembuhnya pria yang enggan disebut namanya itu adalah kekebalan antibiotik. Para ahli medis kemudian menyebut penyakit ini sebagai "Super Gonorrhea".
Ternyata, kini kasus serupa ditemui di Australia. Pada Selasa (17/04/2018), Departemen Kesehatan Pemerintah Australia melapurkan adanya dua kasus "Super Gonorrhea".
Baca juga: Resmi Sudah, Pria Inggris Jadi Korban Pertama Super Gonorrhea
Kedua pasien tersebut diyakini terjangkit infeksi ini di Asia Tenggara. Pelacakan pada kasus di Inggris juga merujuk pada wilayah yang sama.
"Kasus-kasus terbaru di Inggris tampaknya menjadi yang pertama dilaporkan tentang resistensi antibiotik, yang biasanya rutin digunakan pada gonore," kata Departemen Kesehatan Pemerintah Australia dikutip dari Newsweek, Kamis (19/04/2018).
Penyakit ini dikategorikan sebagai "multi-drug resistant".
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit gonore biasanya punya gejala yang beragam.
Para pria gejalanya mulai dari sensasi terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan dari penis, hingga testis yang membengkak. Sedangkan pada wanita adalah sensasi terbakar atau menyakitkan ketika buang ari kecil, peningkatan keputihan, hingga pendarahan vagina.
Meski begitu, biasanya gejalanya lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Tapi, wanita punya risiko lebih tinggi terhadap komplikasi lebih serius dari penyakit ini.
Pada wanita, komplikasi yang sering terjadi adalah radang panggul hingga kemandulan.
Sebenarnya, kasus gonore yang resisten terhadap antibiotik belakangan ini meningkat di Australia. Sayangnya, penyebabnya belum diketahui.
Dugaannya adalah bakteri gonore terus berevolusi melawan antibiotik yang digunakan untuk mengobatinya.
Baca juga: Waspadai Infeksi Menular Seksual Super Gonorrhea
Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC terus membahas cara untuk mengatasi infeksi "super gonorrhea" ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.