Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Terumbu Karangnya Mati, Great Barrier Reef Terancam Hilang

Kompas.com - 20/04/2018, 07:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com – Dampak pemanasan global terhadap Great Barrier Reef (Karang Penghalang Besar), Australia, rupanya melebihi apa yang kita kira selama ini.

Studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir, gelombang panas ekstrem telah membunuh setengah karang Great Barrier Reef.

Pasalnya, gelombang panas terjadi selama dua tahun berturut-turut dan tidak menyisakan waktu yang cukup bagi karang yang terlanjur memutih untuk pulih kembali.

Dalam siaran pers, Professor Terry Hughes, Direktur Pusat Terumbu Karang di james Cook University, Australia yang juga penulis utama studi ini; menjelaskan bahwa dalam periode sembilan bulan antara Maret hingga September 2016, 30 persen terumbu karang yang ada di bagian utara Great Barrier Reef ditemukan mati akibat gelombang panas ekstrem.

Kondisi ini menjadi semakin parah ketika gelombang panas ekstrem menghantam kembali pada 2017.

Baca juga : Terumbu Karang Terus Memutih, Apa Dampaknya Bagi Manusia?

Melihat kondisi pemutihan karang dan kematian hewani di Great Barrier Reef sekarang, para peneliti menyebut fenomena kali ini yang terparah dalam sejarah, meskipun pemutihan karang juga pernah terjadi pada 1998 dan 2002.

Pasalnya, kerusakan yang dialami Great Barrier Reef kali ini permanen dan akan menganggu keragaman ikan yang hidup dalam ekosistem ini.

Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Great Barrier Reef hanya akan tinggal nama saja bagi anak cucu kita.

Untuk itu, para peneliti pun meminta perlindungan darurat bagi karang yang tersisa. Selain untuk melestarikan keragaman hayati Great Barrier Reef, langkah ini juga akan menjaga garis pantai dari erosi, dan melindungi pendapatan pariwisata dan perikanan di wilayah tersebut.

“Jika kita gagal mengurangi perubahan iklim, dan temperatur global naik di atas dua derajat celcius, kita akan kehilangan manfaat yang diberikan Great Barrier Reef kepada ratusan juta orang,” ujar Hughes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau