Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Dikagumi Manusia, Kura-kura Bergaya Punk Terancam Punah

Kompas.com - 13/04/2018, 17:10 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kura-kura Sungai Mary (Elusor macrurus) mungkin tidak seperti kura-kura lain yang pernah Anda lihat sebelumnya.

Kura-kura sepanjang 40 cm ini memiliki bentuk fisik yang unik. Ia punya lubang hidung lebar, semacam jari yang tumbuh di dagunya. Yang paling menyita perhatian adalah bagian kepala yang ditumbuhi alga, membuatnya mirip seperti tatanan rambut punk dengan warna hijau.

Kabar buruknya, keunikan spesies ini terancam tidak bisa lagi disaksikan anak cucu kita, mengingat statusnya kini naik menjadi salah satu reptil yang paling terancam punah di planet ini.

Baca juga : Terungkap, Inilah Alasan Sebenarnya Kura-kura Punya Tempurung

Zoological Society of London (ZSL) menyebut kura-kura yang hanya ditemukan di Sungai Mary di Quennsland, Australia ini masuk kedalam daftar 29 spesies reptil yang paling rentan.

"Reptil sering di nomer duakan dalam hal konservasi, dibandingkan dengan burung atau mamalia. Dan kami mendaftar reptil-reptil unik yang rentan punah," kata Rikki Gumbs, kordinator Evolutionarily Distinct and Globally Endangered (Edge) untuk reptil.

Kura-kura Sungai Mary mendapat tekanan baik dari hewan liar maupun kondisi lingkungan seperti kualitas air yang menurun signifikan. Namun hal utama yang mendorongnya menuju kepunahan adalah manusia.

Penampilan yang unik membuat manusia tertarik untuk memilikinya. Selama tahun 1960an dan 1970an, kura-kura adalah hewan peliharaan yang sangat populer.

Setiap tahun, selama kurun waktu tersebut lebih dari 15.000 tukik dikirim ke toko hewan peliharaan di seluruh Australia. Kini manusia berhasil mendorong spesies itu ke jurang kepunahan.

Kini para konservasionis sedang berjuang untuk menjaga spesies unik itu tetap hidup.

Baca juga : Hanya 3 Kura-kura Tempurung Lunak Yangtze yang Tersisa di Dunia

"Sama seperti harimau, badak dan gajah, penting sekali kita melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan hewan unik yang terlampau sering dilupakan ini. Apalagi mereka adalah hewan-hewan yang memiliki garis keturunan dari zaman dinosaurus," kata Gumbs seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (12/4/2018).

Tidak ada kura-kura lain di dunia yang memiliki kaitan erat dengan kura-kura Sungai Mary. Menurut Gumb, Kura-kura Sungai Mary terpisah dengan kura-kura modern sekitar 40 juta tahun lalu.

Akibatnya, Kura-kura Sungai Mary memiliki banyak fitur unik yang tidak dimiliki oleh kura-kura modern lainnya.

Ia memiliki ekor super panjang, bisa tumbuh hingga 70 persen lebih panjang daripada cangkangnya. Kura-kura ini juga memiliki 2 tuberkel atau tonjolan di bawah dagunya, yang memungkinkan kura-kura merasakan dasar sungai.

Masih ada yang lebih aneh lagi, spesies ini juga bisa bernapas melalui pantatnya. Ia memiliki struktur mirip insang di bagian belakang yang memungkinkannya menghirup oksigen di bawah air hingga 3 hari.

"Jika ketika kehilangan spesies itu tidak ada lagi yang tersisa di Bumi. Dan itu salah kita," kata Gumbs.

Baca juga : Makin Mengerikan, Tiap Tahun 1.000 Penyu Mati akibat Sampah Plastik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau