Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru Tunjukkan Bagaimana "Stretching" Bantu Orang Tua Berjalan

Kompas.com - 10/04/2018, 07:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber EurekAlert

KOMPAS.com — Peregangan otot secara teratur sangat bermanfaat bagi para manula yang mobilitasnya sudah mulai berkurang. Selain minim cidera, peregangan otot juga memperlancar peredaran darah di tubuh.

Selama ini kita mengenal peregangan otot sebagai pemanasan dan pendinginan ketika berolahraga. Gerakannya santai dan perlahan.

Sejumlah peneliti dari Universitas Negeri Florida, Universitas Negeri Kansas dan Universitas Elektro Komunikasi di Tokyo meneliti latihan tersebut dan menemukan bahwa peregangan otot secara teratur selama lima kali setiap seminggu dalam satu bulan akan meningkatkan aliran darah ke otot-otot kaki bagian bawah.

Secara detail, gerakan tersebut meningkatkan fungsi arteri di otot-otot kaki bawah dan meningkatkan jumlah kapiler di dalam otot yang diregangkan.

Baca Juga: Apakah Gizi Buruk Sebabkan Otot Lemah dan Tak Bisa Berjalan?

Apabila gerakan tersebut dilakukan secara teratur, para manula akan dapat mengatasi rasa sakit pada kaki saat berjalan.

Selain itu, gerakan tersebut berpotensi baik bagi pengidap penyempitan arteri atau pasien diebetes. Pasalnya, peregangan otot meningkatkan aliran darah ke tungkai bawah.

Hasil ini didapatkan oleh para peneliti berdasarkan uji coba terhadap tikus yang sudah tua. Para peneliti memasang splint di salah satu kaki tikus bagian tungkai bawah agar otot betisnya meregang. Splint ini dipasang tiga puluh menit selama lima hari dalam satu bulan.

Peneliti mengamati kondisi aliran darah, fungsi arteri, dan jumlah kapiler di otot-otot betis tikus pada saat otot meregang dan tidak meregang yang saling terkait. 

"Kami tidak menguji berapa jarak peregangan atau berapa lama waktu peregangannya. Namun, ada kemungkinan  apabila peregangan lebih sering dilakukan selama periode empat minggu, akan memiliki manfaat yang lebih besar," kata Dr Judy Muller-Delp, Profesor Ilmu Biomedis dari Universitas Negeri Florida, dan juga sebagai pimpinan penelitian, dikutip dari Eurekalert, Rabu (4/4/2018).

"Manfaat yang lebih besar juga akan terlihat jika peregangan berlanjut selama lebih dari empat minggu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau