Teori ini diuji 40 tahun kemudian dengan percobaan yang menunjukkan gelembung bertahan dalam cairan lama setelah buku-buku jari digeretakkan.
Model matematika kemudian muncul untuk menunjukkan bahwa hanya butuh sebagian gelombang yang pecah untuk menghasilkan suara. Dengan demikian, gelembung-gelembung kecil dapat bertahan di dalam cairan sendi setelah buku jari digeretakkan.
Penelitian baru Suja dan timnya menunjukkan bahwa tekanan yang dihasilkan oleh pecahnya gelembung menghasilkan gelombang suara yang dapat diprediksi secara matematis, serta diukur secara eksperimental.
Ini juga dapat menjadi jawaban untuk beberapa orang yang tidak dapat membunyikan buku-buku jari mereka.
"Jika Anda memiliki ruang besar antar tulang di buku-buku jari, tekanan dalam cairan tidak turun cukup rendah untuk memicu suara," ucap Suja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.