Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Laut Baru Ditemukan, Isinya Ikan-ikan Misterius

Kompas.com - 27/03/2018, 18:05 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Inverse

KOMPAS.com - Luasnya lautan di bumi menyisakan banyak area dan beragam ekosistem di dalamnya yang dapat dijelajahi manusia. Baru-baru ini, sebuah eksplorasi berhasil menguak zona laut baru yang belum tersentuh.

Zona laut baru ini diberi nama 'Rariphotic' dan berada sekitar 130-309 meter di bawah permukaan laut.

Para ilmuwan Museum Sejarah Alam Nasional Smithsonian (NMNH) dan Institut Riset Tropis Smitshsonian mengidentifikasi zona ini saat menjelajah sistem terumbu karang bernama Curaçao, pulau Karibia Belanda yang terpisah oleh palung laut dalam dari daratan Amerika Selatan.

Zona yang belum tersentuh ini berada tepat dibawah zona karang yang disebut Mesophotic atau zona cahaya sedang pada kedalaman 40-150 meter dibawah permukaan laut.

Baca juga : Punya Mata Besar Sebelah, Inilah Cumi Aneh Penghuni Laut Dalam

Dengan menggunakan kapal selam berawak, tim peneliti menemukan jika zona tersebut ternyata berisi dengan keanekaragaman hayati yang sepenuhnya baru.

Peneliti sudah melakukan pengamatan terhadap sekitar 4.500 ikan di area Rariphotic tersebut. Hasilnya, peneliti menemukan sekitar 30 spesies baru ikan dan invertebrata. Beberapa di antaranya adalah Haptoclinus dropi, Pontinus castor, dan Lipogramma evides.

Substation Curaçao Beberapa spesies ikan baru yang ditemukan di zona Rariphotic.

Teknologi lengan pada kapal selam berawak memungkinkan mahluk-mahluk laut tersebut untuk dipelajari dengan aman dan diverifikasi sebagai spesies baru.

"Satu dari lima spesies ikan yang kami temukan di Rariphotic Karibia adalah spesies baru," jelas D Ross Robertson, ahli biologi kelautan Smithsonian.

Menariknya, ikan-ikan yang mereka temui memiliki kemiripan dengan ikan yang hidup di wilayah terumbu karang dangkal.

Hal ini memunculkan hipotesis baru bahwa zona Rariphotic merupakan tempat berlindung bagi ikan karang yang berasal dari area terumbu karang dangkal terhadap air yang memanas serta kerusakan karang yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Baca juga : Kali Pertama, Hantu Kecil Penghuni Laut Dalam Terekam Kamera

Terlepas dari temuan keragaman hayati yang menganggumkan itu, penelitian yang tergabung dalam Deep Reef Observation Project, sebuah upaya untuk mengeksplorasi kehidupan di terumbu karang laut dalam serta memantau perubahan ekosistem di sana, sebenarnya bertujuan untuk mengidentifikasi adanya zona Rariphotic.

Sebab, sebelumnya ilmuwan meyakini jika tidak ada zona transisi antara zona Mesophotic dengan ekosistem laut berikutnya bernama zona Aphotic dalam atau zona tanpa cahaya yang berada di kedalaman lebih dari 300 meter.

Dengan temuan zona laut Rariphotic, para peneliti seakan menemukan mata rantai yang hilang yang menghubungkan zona Mesophotic dengan zona Aphotic. Harapannya, pengetahuan baru ini bisa menjadi pijakan untuk melihat apakah kehidupan di zona Rariphotic ini memang bisa membantu ikan bertahan hidup di antara perairan yang makin memanas.

Temuan ini sudah dipublikasikan di Scientific Reports.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau