KOMPAS.com — Ternyata, kebiasaan merokok sudah ada sejak zaman dahulu kala dan tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki purba saja.
Peneliti dari Universitas Negeri Washington menjelaskan penemuan mereka tentang hasil ekstraksi nikotin pada plak gigi manusia purba yang berasal dari 300 hingga 6.000 tahun lalu.
Penelitian kandungan nikotin pada plak gigi kuno ini menjadi kali pertama di dunia arkeologi.
Terbit di Journal of Archaeological Science Reports, para peneliti menjelaskan, plak gigi kaum perempuan ternyata juga mengandung nikotin.
"Penelitian plak gigi manusia purba bisa membantu kita menentukan apakah semua anggota masyarakat menggunakan tembakau, atau hanya orang laki-laki atau juga perempuan," kata Shannon Tushingham, asisten profesor antropologi WSU.
Tushingham berkata bahwa hasil penelitian ini juga menjelaskan bagaimana pola konsumsi manusia purba saat itu.
Baca Juga: Ahli Latih Anjing untuk Lacak Fosil, Ini Hasilnya
Pada awalnya, Tushingham dan tim memutuskan untuk menyelidiki nikotin karena mudah terdeteksi pada plak gigi perokok zaman sekarang. Pertanyaannya, apakah nikotin juga masih terdeteksi pada plak gigi manusia purba yang hidup ribuan tahun lalu?
Para peneliti WSU menggunakan kromatografi cair dan massa spektometri untuk menguji sampel nikotin dan kandungan herbal lainnya seperti kafein dan atropin dari hasil ekstraksi plak gigi yang sudah dilakukan oleh tim peneliti dari Univesitas California Davis. Totalnya, ada delapan fosil yang diteliti oleh ilmuwan.
Hasilnya, ada dua plak gigi sampel fosil yang positif mengandung nikotin. Plak tersebut berasal dari fosil pria dewasa yang dikubur dengan sebuah cangklong dan gigi geraham milik seorang perempuan.
Baca Juga: Mengenal Ritual Manusia Purba di Amerika Selatan lewat Petroglif
"Mungkin kesimpulan secara umum tidak dapat dibuat dalam penelitian tunggal ini. Akan tetapi, terkait usia, jenis kelamin, dan penggunaan tembakau, ini adalah temuan yang sangat menarik," kata Jelmer Eerkens, antropolog dari Universitas California Davis.
"Wanita ini kemungkinan sudah berusia lanjut dan tidak sedang mengasuh anak-anak. Hal ini mendukung temuan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa wanita muda pada zaman purba tidak menggunakan nikotin untuk melindungi anak-anak mereka, dan justru wanita lanjut usia yang mengonsumsinya saat membutuhkannya," tambahnya.
Sementara itu, peneliti masih meyakini bahwa plak gigi juga bisa menunjukkan konsumsi herbal kuno meskipun dalam penelitian saat ini tidak bisa membuktikannya.
"Kami berpikir bahwa berbagai macam bahan kimia berbasis tanaman dan memabukkan dapat dideteksi di plak gigi kuno. Ini benar-benar membuka banyak jalan untuk penemuan yang menarik," kata Karey Brownstein.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam dunia arkeologi, penelitian tentang tembakau biasanya menggunakan barang peninggalan berupa pipa, bibit tembakau yang sudah hangus, atau analisis rambut dan kotoran milik manusia purba.
Akan tetapi, barang-barang tersebut sangat langka dan sulit dihubungkan dengan individu tertentu.
Sebaliknya, plak gigi melekat pada permukaan gigi dan tercampur dengan mineral sepanjang waktu. Hal ini melestarikan berbagai zat yang ada di mulut dan bisa diteliti oleh ilmuwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.