KOMPAS.com - Mengalami penuaan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Menjadi tua juga sering kali dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih besar.
Salah satu yang menandai penuaan adalah usia. Saat dua orang lahir di tahun yang sama, maka mereka akan memiliki usia (kronologis/tahun) yang sama juga.
Namun ternyata hal ini tidak berlaku untuk tubuh. Ternyata, tubuh masing-masing orang memiliki perbedaan tingkat penuaan yang berbeda, yang disebut dengan usia biologis.
Dengan kata lain, usia dalam tahun bukanlah indikator yang tepat untuk penuaan biologis seseorang.
Baca juga: Sekeras Apapun Usaha Anda, Matematika Bilang Penuaan Tak Bisa Dicegah
Jika begitu, apa yang bisa menjadi indikator terbaik untuk mengukur penuaan yang terjadi pada seseorang?
Baru-baru ini, para peneliti di China mengembangkan sebuah tes urine sederhana untuk mengukur tingkat penuaan dalam tubuh. Hal ini dilakukan setelah para peneliti menemukan bahwa zat yang menunjukkan kerusakan oksidatif meningkat dalam urine saat seseorang bertambah tua.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience ini juga menyebut, cara tersebut berpotensi menediakan metode untuk mengukur seberapa tua tubuh kita, secara biologis bukan kronologis.
Cara ini juga disebut bisa membantu memprediksi risiko penyakit yang terkait dengan usia. Bahkan bisa memprediksi kerangka waktu untuk kematian seseorang.
Penuaan Biologis
Salah satu mekanisme yang dianggap mendasari penuaan biologis melibatkan molekul yang vital bagi kelangsungan hidup kita, yaitu oksigen. Oksigen dan turunannya yang berubah menjadi sangat reaktif kemudian dikenal sebagai radikal bebas.
Hal ini adalah apa yang disebut teori penuaan radikal bebas.
"Produk sampingan oksigen yang diproduksi selama metabolisme normal bisa menyebabkan kerusakan oksidatif pada biomolekul sel, seperti pada DNA dan RNA," ungkap Jian-Ping Cai, peneliti penelitian ini diktip dari Science Daily, Selasa (27/02/2018).
"Seiring bertambahnya usia, kita menderita kerusakan oksidatif yang meningkat, sehingga tingkat penanda oksidatif meningkat di tubuh kita," imbuhnya.
Salah satu penanda tersebut disebut dengan 8-oxo-7,8-dihydroguanosine atau 8-oxoGsn. Penanda ini merupakan hasil singkat dari oksidasi molekul penting di RNA.
Baca juga: Penuaan? Terima Sajalah, Riset Ungkap Pencegahannya Bakal Sia-sia
Pada penelitian sebelumnya, dengan hewan, penanda ini meningkat dalam urine seiring bertambahnya usia seseorang.