Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Ukiran 11 Unta Berusia 2.000 Tahun di Gurun Arab Saudi

Kompas.com - 20/02/2018, 07:10 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Para arkeolog yang tergabung dalam French National Center for Scientific Research  dan anggota Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi mengumumkan penemuan ukiran 11 unta dan dua equidae (keluarga kuda yang termasuk keledai ) berukuran asli yang sedang merumput di provinsi Al Jawf, utara Arab Saudi.

Dijuluki “Situs Unta”, ukiran tersebut diperkirakan berusia 2.000 tahun dan dibuat pada abad ke-1 sebelum atau sesudah masehi.

Para arkeolog yang menulis dalam jurnal Antiquity juga menyebut bahwa temuan ini tidak pernah ditemukan sebelumnya dari segi ukuran dan kualitas. Ukiran tersebut diduga sebagai relief bergambar unta dan equide pertama yang berukuran asli.

Baca juga : Ukiran Batu Ungkap Masa Lalu Jazirah Arab yang bak Taman Eden

Namun, sayangnya para arkeolog belum mengetahui siapa pembuatnya. Mereka tidak menemukan satu pun alat atau artefak yang dapat digunakan untuk membuat ukiran. Selain itu, para peneliti juga meyakini bahwa area ini tidak dihuni secara permanen pada masa tersebut dan hanya dijadikan titik perhentian oleh karavan yang melewatinya.

Akan tetapi berdasarkan bentuknya, para arkeolog meyakini bahwa ukiran ini terinspirasi oleh tradisi seni batu Nabatea atau Parthia. Suku Nabatea merupakan suku nomaden yang dikenal dengan relief batunya. Walaupun belakangan menetap di Petra, mereka diduga memiliki komunitas di sekitar area ukiran batu dan berdagang dengan Mesopotamia.

Oleh karena itu, ukiran ini bisa jadi hanya sekadar penanda batas suatu daerah untuk para pedagang yang berlalu lalang.

Baca juga : Inikah Lukisan Anjing Tertua di Dunia?

“Fakta bahwa daerah yang terisolasi dan tidak dihuni ini menarik perhatian pengukir batu yang sangat ahli adalah testimoni tentang pentingnya daerah ini bagi populasi di sekitarnya,” tulis para peneliti.

Sayangnya, penelitian lebih lanjut masih terganjal oleh lokasi ukiran yang berada di area swasta. Erosi, penjarahan, dan pengrusakan selama beberapa tahun terakhir juga mengancam kelangsungan ukiran berharga ini.

Melalui pengumuman ini, para arkeolog berharap untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Arab Saudi mengenai warisan budaya yang sedang terancam dan memohon perlindungan dari pemerintah Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau