KOMPAS.com -- Dengan kecepatan hampir 321 kilometer per jam, elang falcon adalah burung tercepat di dunia. Hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan bila melihat struktur sayapnya yang sempurna dan badannya yang aerodinamis.
Sementara itu, tujuh makhluk di bawah ini tidak memiliki morfologi seperti elang. Namun, nyatanya mereka masih bisa melayang di udara. Apa rahasianya?
Ikan terbang
Ikan terbang masuk dalam keluarga Exocoetidae dan memiliki kemampuan mengejutkan bagi para pemburunya.
Ikan ini mampu berenang dengan kecepatan 60 kilometer per jam yang menempatkan dirinya dalam daftar 10 ikan tercepat di dunia.
Ekor ikan ini kemudian akan mendorong ke arah permukaan dengan kecepatan penuh untuk bisa terbang ke udara. Dibantu sirip pada dada, ikan ini mampu terbang sejauh 200 meter dengan ketinggian sekitar 1,2 meter.
Namun, bukan itu saja. Saat kehilangan ketinggian dan meluncur ke air, kekuatan ekor ikan mampu mendorongnya kembali ke udara hingga sejauh 400 meter.
Cumi-cumi terbang jepang
Ada beberapa jenis cumi-cumi memang bisa keluar dari air, tetapi hanya satu jenis saja yang terbukti mampu melayang di udara, yaitu spesies dari keluarga Ommastrephidae.
Hewan ini menyedot air lalu menyimpannya di bawah lapisan terluar tubuhnya. Kemudian, ia menyemprotkannya keluar dengan kekuatan penuh, layaknya ledakan dari mesin jet.
Sirip dan tentakelnya berfungsi sebagai sayap untuk mengatur tingkat aerodinamisnya. Wow, cumi-cumi ini mampu terbang selama tiga detik dengan jangkuan 30 meter atau dengan kecepatan terbang 11,2 meter per detik.
Bandingkan dengan Usain Bolt yang memecahkan rekor 100 meter lari cepat pada tahun 2009 dengan rata-rata 10,5 meter per detik. Anda bisa bayangkan sendiri kecepatan keluarga cumi-cumi ini.
Baca Juga: 10 Fakta Unik yang Akan Membuat Anda Makin Cinta Bumi
Bumblebee
Bukan, yang kita maksud bukanlah karakter dari Transformers, melainkan keluarga lebah Bombus.
Seperti yang kita tahu, lebah bisa terbang. Namun, ternyata sayap lebah terlalu kecil untuk mengepak ke atas dan bawah, dan mengangkat tubuhnya agar bisa melayang seperti burung.
Sebaliknya, lebah mengepakkan sayapnya maju mundur dan membuat topan kecil untuk bisa mengangkat tubuhnya.
Bentuk lebah memang tetap tidak aerodinamis, tetapi ketangguhannya mengendalikan terjangan angin di udara cukup baik untuk bisa melayang.
Burung kolibri
Jika Anda pernah mempelajari seekor burung kolibri, Anda akan tahu bahwa hewan ini sangat spesial. Burung ini mampu terbang ke belakang, ke samping, melayang, dan jungkir balik tanpa kesulitan.
Rahasianya ada pada teknik terbang kolibri yang mirip dengan lebah. Ia membolak-balikkan sayapnya untuk tetap melayang, walaupun struktur tulangnya tidak memungkinkan sayap untuk diputar seperti serangga.
Ikan pari mobula
Dengan tubuh ramping dan sirip dada seperti sayap, ikan pari ini mampu mencapai ketinggian lebih dari dua meter.
Seperti yang ditampilkan dalam cuplikan video di atas, ratusan ekor mobula bisa berenang bergerombol, lalu menembus permukaan air dan melayang di udara hingga tubuhnya jatuh menghantam permukaan air.
Para ilmuwan tidak tahu pasti mengapa mobula melakukan hal tersebut, tetapi mereka menduganya sebagai cara untuk menarik lawan jenis. Namun, kesimpulan tersebut masih terus didalami.
Puffin
Puffin (Fratercula arctica) adalah burung yang habitatnya di benua Atlantik. Selain memiliki warna bulu yang menarik, burung ini juga memiliki kemampuan yang berbeda dengan burung lainnya.
Kepakan sayap kecilnya bisa mencapai 400 kali per menit. Sangat cepat sehingga tampak kabur, dan membantu burung ini terbang dengan kecepatan 88 kilometer per jam.
Selain itu, burung puffin juga bisa menyelam di laut, layaknya terbang di udara. Puffin melipat sebagian sayapnya dan menyorongkannya ke belakang. Lalu menggunakan kepakannya, hewan ini mampu menyelam sampai kedalaman 60 meter dan bertahan di bawah air selama 30 detik.
Taktik brilian ini membuat puffin bisa terbang dengan menghadapi sedikit resistensi di udara. Saking canggihnya, ia telah mengilhami beberapa teknologi keren.
Baca Juga: Meski Unik, Ini Alasan Kojek Si Buaya Rumahan Sebaiknya Ditangkarkan
Manusia
Makhluk yang terakhir ini memang spesial. Manusia telah berhasil melawan kodratnya yang terlahir tidak memiliki sayap dan tidak terbang.
Uji coba yang kreatif untuk bisa terbang terus dilakukan, dan lahirlah balon, helikopter, glider, dan pesawat terbang. Sangat menakjubkan bagaimana pesawat karya kita yang begitu berat bisa melayang di udara.
Ke depannya, kita mungkin akan segera mengganti pesawat dengan roket pribadi, seperti "jetman" Yves Rossy yang sukses merakit mesin roket dan mengikatnya ke punggung untuk bisa terbang di udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.