KOMPAS.com -- Penampilan tikus mondok telanjang mungkin terlihat seperti buntalan karung berkerut yang aneh. Namun di balik penampilannya yang bikin bergidik itu, hewan pengerat ini ternyata punya kekuatan super.
Peneliti menemukan jika tikus mondok telanjang (Heterocephalus glaber) mampu bertahan hidup jauh lebih lama dibandingkan usia yang sebenarnya. Seiring bertambahnya usia, tikus ini seakan tak menua.
Padahal, untuk hampir setiap spesies mamalia lainnya, risiko kematian terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Tingkat kematian pada mamalia biasanya mengikuti sesuatu yang disebut dengan hukum kematian Gompertz-Makeham. Ini merupakan persamaan matematis yang menggambarkan kenaikan angka kematian seiring dengan bertambahnya usia setelah mencapai usia matang.
Baca juga : Tikus-tikus di Indonesia Ini Punya Tampilan Unik, Seperti Apa?
Manusia, contohnya. Risiko kematiannya meningkat kira-kira dua kali lipat setiap tahun setelah berusia 30 tahun.
Namun, tampaknya hal ini tidak berlaku pada hewan pengerat yang tinggal di padang pasir Afrika Timur ini.
"Bagi saya ini adalah data paling menarik yang pernah saya dapatkan. Ini bertentangan dengan semua yang kita ketahui dalam biologi mamalia," kata Rochelle Buffenstein, peneliti dari perusahaan anti-aging milik Google, Calico.
Buffenstein sendiri telah mempelajari tikus mondok telanjang selama lebih dari 30 tahun, dan dengan cermat mendokumentasikan setiap kematian hewan tersebut.
Setelah mempelajari catatan dari 3.299 tikus mondok telanjang, dia menemukan bahwa resiko kematian tikus 1: 10.000.
Tikus mondok jantan mencapai kematangan seksual pada usia enam bulan. Berdasarkan ukurannya, tingkat harapan hidup mereka jika berada di laboratorium berkisar enam tahun.
Namun uniknya, ada yang hidup sampai usia 30 tahun, dan bahkan tetap bisa berkembang biak.
"Penelitian kami menunjukkan jika tikus mondok telanjang tidak menua dengan cara yang sama seperti mamalia lainnya. Kenyataannya tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan dan resiko kematian mereka tidak meningkat," jelas Buffenstein dikutip dari Science Alert, Senin (29/1/2018).
Baca juga : Tikus Legendaris Ditemukan, Panjangnya sampai Setengah Meter
Tidak diketahui mengapa tikus mondok mampu berumur panjang. Beberapa analisa, seperti protein yang stabil atau proses oksidasi yang berbeda daripada mamalia lainnya, disinyalir membuat tikus ini panjang umur.
Akan tetapi, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahuinya. Hal yang sudah jelas adalah temuan ini membuka jalan bagi dunia sains untuk memahami soal mekanisme panjang umur mamalia.
"Temuan ini memperkuat keyakinan bahwa tikus mondok telanjang adalah hewan luar biasa untuk dipelajari lebih lanjut mengenai mekanisme biologi dari umur panjang," tukas Buffenstein.
Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal eLife.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.