Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Alami Luka Bakar Usai Dicat Bulunya, Ini Pelajaran untuk Kita

Kompas.com - 29/01/2018, 09:30 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com – Sudah bukan hal asing melihat hewan peliharaan diperlakukan layaknya manusia. Dari mengajari cara berbicara, mendandani dengan pakaian, hingga mengajari berjalan dengan dua kaki.

Mungkin bermaksud membuat anjingnya lebih trendy, seorang majikan mengecat bulunya dengan pewarna rambut manusia. Hasilnya, nasib anjing bernama Violet asal Florida, Amerika Serikat, berakhir tragis.

Setelah bulunya dicat ungu, dilansir Live Science pada Sabtu (27/1/2018), kulit anjing campuran Maltese itu mengalami luka bakar. Matanya bengkak dan tampak lemah serta lesu. Kondisi Violet diunggah oleh Pinellas County Animal Services (PCAS) dalam akun Facebook.

PCAS menyatakan, Pewarna rambut manusia tidaklah ditujukan bagi hewan. Pasalnya terdapat bahan kimia beracun yang mencakup hidrogen peroksidan dan pemutih.

Bila terpapar zat tersebut, hewan akan mengalami sejumlah luka luar seperti luka bakar. Jika masuk ke mata bukan tak mungkin berujung pada kebutaan.

Selain itu, karena anjing secara naluriah menjilati dirinya sendiri, pewarna pada bulu mereka bisa menyebabkan luka bakar di dalam tubuh atau keracunan.

Baca Juga : Mengapa Anjing Suka Makan Kotorannya Sendiri?

Kondisi Violet kini telah membaik. Ia diberikan obat penghilang rasa sakit. Bulu warna ungunya dicuci sebelum dicukur keesokan harinya. Tampak kulit Violet dalam kondisi buruk dan telah terkelupas.

"Itu jauh lebih buruk dari yang kita duga," tulis PCAS dalam akun Facebooknya.

"Gunakan hanya produk khusus untuk hewan peliharaan, atau Anda bisa menempatkan hewan peliharaan Anda dalam bahaya."

Perawatan Violet berlangsung selama tiga bulan. Selain obat penghilang rasa sakit, Violet juga diberikan antibiotik, cairan IV, pembersihan bekas luka yang mengering dan penggantian perban.

Violet telah mulai berjalan dan kembali menyalak. Namun, staf perawat masih khawatir bahwa Violet akan mengalami komplikasi, seperti kebutaan atau infeksi permanen, kata PCAS.

Baca Juga : Kisah Cola, Anjing dengan Kaki Lempengan Pertama di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau