Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sapi Pemberani yang Berkawan dengan Bison Liar Selama 3 Bulan

Kompas.com - 26/01/2018, 21:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com -- Seekor sapi ternak di Polandia tertangkap kamera saat sedang mencari makan tongkol jagung bersama kawanan bison liar. Andai bisa bicara, pengalaman sapi tersebut tentu menarik untuk diketahui.

Namun, kita hanya bisa mengenal sebagian ceritanya melalui foto yang diambil oleh Rafal Kowalczyk dan kisah yang dituturkannya.

Bercerita kepada The Associated Press, Kamis (25/1/2018), Kowalczyk mengaku tidak percaya dapat memotret seekor sapi ternak yang berlari bersama kawanan bison liar di hutan Bialowieza, Polandia Timur.

Ceritanya, sapi tersebut telah tiga bulan kabur dari peternakannya. Namun bukannya mati kelaparan, ia malah berbaur dengan kawanan bison liar.

Baca juga : Jalan-jalan di Pantai, Orang Rusia Temukan Fosil Sapi Laut Raksasa

"Sapi ternak berada di tengah kawanan bison adalah luar biasa. Akan tetapi kondisi itu berisiko bagi kedua jenis hewan tersebut," kata Kowalczyk yang juga menjabat sebagai Direktur Institut Penelitian Mamalia di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia,

Dia mengkhawatirkan bila saat musim kawin tiba, seekor bison jantan bisa saja mengawini sapi tersebut. Bayi yang dihasilkan kemudian ukurannya akan lebih besar dari bayi sapi normal dan bisa membuat sapi ternak tersebut mati saat melahirkan.

Selain itu, gen bison asli Polandia yang sedang terancam bisa terkontaminasi oleh gen sapi. Pasalnya, bison asli Polandia ini sempat terancam punah setelah Perang Dunia I, tetapi akhirnya dapat diselamatkan setelah melalui program penangkaran.

Rencananya, para ilmuwan ingin memisahkan sapi dari kawanan bison sebelum musim kawin, tetapi Kowalczyk berkata bahwa mereka harus berpikir keras mencari caranya.

"Satu pertanyaannya adalah apakah saat musim dingin berakhir, sapi akan mengikuti bison ke hutan yang bukan habitat asli sapi ini. Semakin lama sapi ikut dalam kawanan, akan semakin berbahaya," kata Kowalczyk, dikutip dari Nytimes, Kamis (25/1/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com