KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kerja otak dari Leonardo DaVinci, Pablo Picasso, Affandi, atau seniman dunia lainnya?
Mungkin para seniman tersebut memiliki cara mereka sendiri untuk menghasilkan ide yang orisinil. Tapi temuan terbaru telah mengungkapkan bahwa yang terjadi di otak orang kreatif ternyata tak begitu individual.
Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan melaporkan bahwa ada pola khas aktivitas saraf yang menandai orang-orang paling kreatif ini.
"Kami telah mengidentifikasi pola konektivitas otak yang bervariasi antar-orang, namun jika dikaitkan dengan kemampuan maka akan tercipta ide kreatif," ungkap Roger Beaty, salah satu penulis penelitian ini dikutip dari The Guardian, Senin (15/01/2018).
Baca juga: Peneliti Turki Bikin Implan Otak untuk Atasi Epilepsi, Seperti Apa?
"Ini tidak seperti kita memprediksi siapa yang akan menjadi Einstein berikutnya, tapi kita bisa merasakan dengan baik betapa fleksibelnya pemikiran seseorang," sambung psikolog di Harvard University tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences ini menggunakan mesin functional magnetic resonance imaging (fMRI) untuk mengamati otak relawan saat menyelesaikan tugas-tugas kreatif. Mesin fMRI ini mengukur aliran darah di antara area otak yang berbeda dari 163 relawan.
Hasil awalnya menunjukkan bahwa tugas kreatif mengaktifkan 3 bidang utama otak, yaitu jaringan awal, jaringan fungsi kontrol eksekutif, dan jaringan saliensi.
Jaringan awal sejak dulu dikaitkan dengan kreativitas, karena bertanggung jawab atas tugas seperti imajinasi, melamun, hingga berpikir spontan. Sedangkan jaringan fungsi kontrol eksekutif terlibat dengan fungsi kognitif seperti memori dan bahasa.
Terakhir, jaringan saliensi bertugas untuk menyaring rangsangan dari luar.
Meski ketiga wilayah tersebut tampaknya berhubungan dengan pemikiran kreatif, tapi hubungan yang lebih kuat ditunjukkan dengan lebih banyaknya aliran darah yang sekitar ketiga area tersebut.
"Anda punya tiga sistem berbeda yang berada di bagian berbeda dari otak, tapi mereka saling mengaktifkan satu sama lain," ungkap Beaty dikutip dari Live Science, Senin (15/01/2018).
"Orang yang lebih mampu mengaktifkan ketiganya, biasanya memiliki pemikiran yang lebih kreatif," imbuhnya.
Baca juga: Orang Kreatif Berisiko Gila?
Hubungan antara koneksi otak dengan kreativitas ini bergitu kuat. Bahkan, para peneliti bisa memprediksi seberapa kreatif jawaban para relawan dalam tugas-tugasnya hanya dengan membaca hasil fMRI mereka.
Dengan kata lain, orang-orang kreatif sebenarnya terhubung dengan cara yang berbeda. Selain itu, orang kreatif lebih dapat mengendalikan koneksi di otak mereka.
Sayangnya, belum jelas apakah orang kreatif muncul dengan cara ini atau jika mereka sering melakukan tugas-tugas kreatif maka mereka membangun koneksi ini.
"Itu sama sulitnya dengan menentukan apakah ayam atau telur yang ada terlebih dahulu, karena penelitian ini korelasional," ungkap Beaty pada Newsweek edisi Rabu (17/01/2018).
Saat ini, Beaty dan timnya sedang berencana untuk mencari pola aktivitas serupa di bidang tertentu seperti menulis atau bermain musik. Selain itu, mereka juga ingin mengetahui apakah aktivitas otak dapat berubah saat seseorang lebih mahir dalam keterampilan tertentu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.