Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Turki Bikin Implan Otak untuk Atasi Epilepsi, Seperti Apa?

Kompas.com - 18/01/2018, 11:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi medis dunia kian maju. Salah satu yang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan dunia adalah implan otak untuk mengatasi epilepsi.

Implan tersebut dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan Turki di kota Gaziantep. Mereka mengklaim implan tersebut merupakan buatan lokal pertama yang secara signifikan mengurangi serangan epilepsi.

Implan yang disebut EpiStop itu merupakan hasil kerja sama para dokter, ahli teknik, dan pakar perangkat lunak selama 3 tahun. Mereka mengklaim bahwa EpiStop telah menunjukkan hasil positif pada 30 persen pasien uji coba.

Bahkan, pada beberapa pasien, serangan epilepsi dapat sepenuhnya berakhir.

Baca juga: Penyanyi Prince Derita Epilepsi sampai Cedera Tulang Panggul

Implan ini nantinya akan ditempatkan di bawah kulit di tulang rusuk pasen dan menempel pada saraf dengan kabel. Selanjutnya EpiStop akan mengirimkan arus listrik ke otak untuk membantu melawan resistensi pasien terhadap pengobatan epilepsi.

Frekuensi arus implan tersebut dapat disesuaikan. Selain itu, para peneliti menyebut bahwa EpiStop dapat diisi ulang setiap enam bulan tanpa dikeluarkan.

Saat ini, implan tersebut dalam proses sertifikasi, ungkap Hayati Deniz, asisten profesor yang menjadi penasehat proyek tersebut.

"Beratnya hanya 10 gram, dan kita bisa memproduksinya secara massal," ungkap Deniz dikutip dari Daily Sabah, Selasa (16/01/2018).

"Ini adalah pertama kalinya implan semacam itu dikembangkan di Turki... Setelah proses sertifikasi selesai, kami akan memulai penjualan," sambungnya.

Asisten profesor Ibrahim Erkutlu, yang mengerjakan pengembangan EpiStop, mengatakan bahwa implan tersebut diproduksi untuk membantu pasien epilepsi yang memiliki ketahanan terhadap obat-obatan.

"(Implan) ini memiliki beberapa fitur yang berbeda dari perangkat lain di pasaran, di antaranya adalah dapat diisi ulang dan tidak perlu diganti begitu baterai habis seperti implan otak lainnya," ujar Erkutlu.

Baca juga: Nyawa Pasien Epilepsi Bisa Terancam Jika Obatnya Langka

"[EpiStop] mungkin tidak sepenuhnya menyembuhkannya, tapi ini akan menurunkan kejang pada sebagian besar pasien," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau