Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Dengan majunya tingkat pendidikan dan kecanggihan teknologi saat ini seolah manusia selalu bertambah pandai dibandingkan manusia di masa lalu. Tapi benarkah hal itu?

Sebuah penelitian dari Islandia mengungkapkan bahwa jika gen yang mempengaruhi kita untuk menghabiskan bertahun-tahun di sekolah (disebut dengan "gen pendidikan", red) makin sedikit jumlahnya, mungkin saja IQ kita akan turun dalam beberapa dekade ke depan.

Namun para peneliti menegaskan hal tersebut sedikit lebih rumit daripada kelihatannya.

Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari 100.000 orang di Islandia. Gen pendidikan yang diteliti peneliti sendiri didapatkan dari "skor poligenik", yang merupakan ukuran mentah yang digunakan untuk memprediksi hasil tertentu.

Baca juga: Kurang Zat Besi Bikin Si Kecil Bodoh

Menurut laporan Scientific American pada 2017, skor poligenik suatu saat dapat digunakan untuk memprediksi kesuksesan akademis.

Selanjutnya, para peneliti mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal the Proceeding of the National Academy of Science pada Desember 2016. Temuan ini mengungkapkan beberapa hal, termasuk bahwa gen pendidikan ini mempengaruhi ukuran keluarga.

Hal itu terjadi karena gen pendidikan ini juga mempengaruhi kesuburan seseorang. Orang yang memiliki "gen pendidikan" lebih banyak cenderung memiliki lebih sedikit anak.

Namun peneliti menegaskan hal itu bukan karena pendidikan tinggi atau peluang karir yang menyebabkan kecenderungan tersebut.

"Bukan karena pendidikan, atau peluang karir yang mencegah Anda memiliki lebih banyak anak," kata Kari Stefansson, pemimpin penelitian tersebut dikutip dari The Guardian, Senin (16/01/2017).

"Jika Anda secara genetik cenderung memiliki banyak pendidikan, Anda juga cenderung untuk punya lebih sedikit anak," imbuhnya.

Temuan ini juga menyebut bahwa jika tren ini berlanjut, maka hal ini dapat menyebabkan penurunan IQ. Penurunan IQ yang disebut dalam temuan tersebut adalah sekitar 0,04.

Baca juga: Ilmuwan Temukan, Perubahan Iklim Bikin Kadal Makin Bodoh

Sekilas mungkin angka tersebut terlihat kecil, tapi jika selama bertahun-tahun maka akan membuat perbedaan yang cukup besar.

"Efek kumulatif dari waktu ke waktu akan memiliki efek dramatis pada kecenderungan genetid terhadap pencapaian pendidikan, kecuali jika ada sesuatu untuk mengatasi hal itu, maka akan memiliki efek mendalam pada pencapaian pendidikan di masyarakat kita," ungkapnya.

Temuan ini mendapatkan beragam reaksi dari para ilmuwan lain. Melinda Mills, seorang profesor sosiologi di Oxford University menyebut genetika hanya sedikit berpengaruh pada pendidikan.

"Ada sejumlah penelitian yang mengatakan bahwa kita semakin bodoh, tapi efeknya sangat lemah," ujar Mills.

"Pendidikan yang kita miliki, ketika kita punya anak, sangat bergantung pada sosial dan lingkungan. Ini menggantikan efek genetik. Selama bertahun-tahun, kami telah memiliki ekspansi dalam pendidikan dan wanita sekarang mendapatkan pendidikan tiga hingga empat tahun lebih banyak dari yag diterima pada 1910," sambungnya.

Mills juga menyebut bahwa kemungkinan ada tumpang tindih genetik antara pencapaian pendidikan tinggi dan memiliki anak lebih sedikit.

"Tapi apakah Anda bisa mengatakan bahwa hasilnya akan berubah seiring berjalannya waktu, dan evolusi, saya tidak begitu yakin," kata Mills.

Baca juga: Pria Bertestis Kecil Lebih Pandai Asuh Anak?

Robert Plomin, ahli genetik perilaku di Kings's College London juga menyebut temuan tersebut adalah demonstrasi dari skor poligenik yang berada di garis depan revolusi DNA.

"Meski efek skor poligenik untuk pencapaian pendidikan pada kesuburan masih lemah dan perlu dilakukan replikasi pada populasi selain Islandia, (tapi) penelitian ini merupakan pertanda arah baru dalam penelitian yang akan memungkinkan skor poligenik lebih besar dan lebih baik muncul secara online," kata Plomin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com