Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Ini Bisa Lawan Tumor Otak dan Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kompas.com - 05/01/2018, 09:02 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis


KOMPAS.com –- Virus onkolitik memang telah diketahui bisa membunuh sel tumor. Namun, para peneliti percaya bahwa virus yang disebut mamalia orthoreovirus tipe 3, dari keluarga reovirus, tak mungkin bisa menembus penghalang darah otak yang berupa selaput untuk melindungi otak dari patogen.

Kini, teori tersebut berhasil dipatahkan oleh para ilmuwan dari Universitas Leeds, Inggris.

Tak hanya berhasil membuktikan bahwa virus onkolitik bisa dikirim ke otak, penelitian mereka juga menunjukkan bahwa virus ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh pasien.

Hasil penelitian yang sudah diterbitkan di Science Translational Medicine pada Rabu (3/1/2018) ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam pengobatan kanker otak.

Baca juga : 7 Gejala Umum Tumor Otak

"Ini kali pertama virus terapeutik dibuktikan dapat melewati penghalang darah otak, dan membuka kemungkinan berbagai jenis imunoterapi. (Alternatif pengobatan) ini dapat digunakan untuk mengobati lebih banyak orang dengan kanker otak yang agresif," kata Adel Samson dilansir dari Science Alert, Kamis (4/1/2018).

Dalam tahap penelitian, Samson dan timnya menyuntikkan virus onkolitik pada sembilan pasien melalui infus intravena dosis tunggal. Mereka memiliki tumor otak yang telah menyebar ke bagian tubuh, atau glioma yang tumbuh cepat. Glioma sendiri sejenis dengan tumor otak yang sulit diobati dan memiliki prognosis buruk.

Beberapa hari setelah virus diberikan, kesembilan orang ini melakukan operasi pembedahan tumor otak.

Pada sampel tumor otak, Samson dan rekannya menemukan kandungan virus onkolitik. Hal ini menandakan bahwa mereka berhasil mematahkan teori yang dipercaya selama ini.

Tak hanya itu, mereka juga menemukan peningkatan luar biasa pada interferon, protein yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Interferon juga dapat menarik sel darah putih untuk melawan tumor.

"Sistem kekebalan tubuh kita tidak begitu baik dalam 'melihat' kanker. Hal ini karena sel kanker terlihat seperti sel tubuh kita sendiri, dan kanker juga memberi tahu sel kekebalan tubuh untuk menutup mata. Namun, sistem kekebalan tubuh sangat pintar dalam melihat virus," kata Alan Melcher.

Dia melanjutkan, dalam penelitian ini, kami dapat menunjukkan bahwa reovirus dapat menginfeksi sel kanker di otak. Dan yang terpenting, tumor otak yang terinfeksi reovirus menjadi jauh lebih terlihat pada sistem kekebalan tubuh.

Baca juga : Semakin Canggih, Tumor Otak Kini Bisa Ditangani Lewat Alis

Saat ini, uji klinis reovirus tengah dilakukan. Pasien diberi perawatan reovirus, disusul dengan kemoterapi dan radioterapi.

Salah satu pasien diberikan 16 dosis reovirus untuk mengobati glioblastoma. Takaran dosis diberikan berdasarkan cara virus mengaktifkan sisitem kekebalan tubuh.

Uji coba klinis ini juga akan menentukan efektivitas dan toleransi tubuh pasien terhadap efek sampingnya. Efek samping yang muncul menyerupai flu.

"Adanya kanker di otak mengurangi sistem kekebalan tubuh. Tetapi kehadiran reovirus menangkalnya dan merangsang sistem pertahanan untuk beraksi," kata Susan Short yang juga memimpin uji klinis.

"Harapan kami adalah agar efek tambahan dari virus pada peningkatan respon kekebalan tubuh terhadap tumor akan meningkatkan jumlah sel tumor yang dibunuh dengan pengobatan standar, seperti radioterapi dan kemoterapi," tutup Susan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com