KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan apa yang terjadi pada otak setelah seseorang meninggal? Apakah mungkin otak langsung tidak bekerja?
Ternyata ada hal menakjubkan pada otak setelah seseorang meninggal. Hal ini bahkan dikonfirmasi para ilmuwan melalui berbagai penelitian.
Pada 2013, para peneliti dari University of Michigan menemukan bahwa setelah kematian klinis terjadi pada tikus, aktivitas otak mereka benar-benar berkobar. Hal itu menunjukkan adanya listrik khas dari kesadaran yang melampaui tingkat yang pernah ditemukan pada hewan hidup.
"Alasannya adalah jika pengalaman menjelang kematian berasal dari aktivitas otak, korelasi kesadaran saraf harus dapat dikenali pada manusia atau hewan bahkan setelah penghentian aliran darah dari serebral otak," kata Jimo Borjigin, ahli saraf yang terlibat dalam penelitian tersebut dikutip dari Science Alert, Senin (25/12/2017).
Baca juga: Kisah 154 Orang yang Mati Suri Diungkap, Ini yang Mereka Alami...
Inilah yang terdeteksi oleh peneliti saat tikus diberi anestesi. Tikus tersebut menunjukkan gelombang aktivitas otak yang sangat singkron selama 30 detik.
Gelombang ini dikarenakan serangan jantung yang diinduks. Ini seseuai dengan pola yang akan Adan lihat di otak yang sangat terangsang.
Fenomena yang terdeteksi ini adalah sebuah pencerahan dari pendapat sebelumnya. Sejauh ini, banyak anggapan bahwa hanya karena aliran darah berhenti akibat kematian klinis maka otak secara bersamaan tidak berdaya.
"Penelitian ini mengatakan bahwa pengurangan oksigen atau oksigen dan glukosa selama serangan jantung akan merangsang aktivitas otak yang merupakan karakteristik proses sadar," kata Borjigin.
"Ini juga menunjukkan kerangka ilmiah pertama untuk pengalaman menjelang kematian yang dilaporkan oleh banyak orang yang selamat dari serangan jantung," sambungnya.
Seorang peneliti perawatan kritis, Sam Parnia dari Stony Brook University, Amerika Serikat pada 2014 merilis penelitian terbesar di dunia yang meneliti tentang pengalaman menjelang kematian dan pengalaman di luar tubuh.
Parnia melakukan wawancara dengan lebih dari 100 responden yang selamat dari serangan jantung. 46 persen dari responden menyimpan kenangan mereka terhadap kematian yang berpusat pada sejumlah tema umum seperti cahaya terang, keluarga, dan ketakutan.
Menariknya lagi, ada dua pasien yang dapat mengingat kejadian yang berkaitan dengan resusitasi (pengalaman sadar) mereka yang terjadi setelah mereka "meninggal". Padahal, menurut pandangan konvensional tentang kesadaran di luar kematian klinis, seharusnya hal ini tidak mungkin terjadi.
Baca juga: Ingin Tahu Rasanya Mati Suri? Begini Jawabannya
"Kami tahu otak tidak dapat berfungsi saat jantung berhenti berdetak, namun dalam kasus ini kesadaran sadar tampaknya berlanjut hingga tiga menit masuk periode ketika jatung tak lagi berdetak meski otak biasanya mati dalam waktu 20-30 detik setelah jantung berhenti," kata Parnia.
Mungkin kedengarannya hal tersebut sesuatu yang menakjubkan. Sayangnya, fenomena ini hanya dilaporkan oleh 2 pasien saja.
Parnia pun mengakui bahwa penjelasan termudah dari fenomena ini mungkin adalah ilusi.
Ilusi ini bisa terjadi sebagai respon neurologis terhadap stres fisik selama serangan jantung. Dengan kata lain, pengalaman kognitif sebelumnya tidak mengikuti kematian klinis dan dapat diingat oleh pasien.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada pandangan pasti mengenai terkait apa yang terjadi pada otak setelah seseorang dinyatakan meninggal secara klinis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.