Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Sangat Bahagia saat Pulang Kampung? Sains Jelaskan

Kompas.com - 26/12/2017, 17:48 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Inverse

Hasilnya, 26 persen mengatakan rumah adalah tempat dilahirkan dan dibesarkan, dan 22 persen menyebut rumah adalah tempat tinggal yang didiami saat ini. 18 persen mengidentifikasi rumah sebagai tempat tinggal paling lama, dan 15 persen menyebut rumah adalah daerah asal keluarga besar.

Di luar itu semua, yang perlu diketahui adalah orang cenderung memikirkan rumah sebagai tempat sentral yang mewakili kenyamanan dan kekacauan.

Hal ini merupakan penjelasan dari para psikolog, mengapa hampir semua orang di seluruh dunia saat diminta menggambar sebuah rumah, mereka akan menggambar rumah tepat di tengah kertas.

Baca juga : Sibuk Mengurus Keluarga, Ibu Juga Butuh Me Time

Seorang antropolog, Charles Hart dan Arnold Pilling pernah tinggal bersama orang Tiwi di pulau Bathurst di lepas pantai Australia Utara pada tahun 1920-an.

Orang Tiwi menganggap pulau yang mereka huni adalah tempat paling layak huni di dunia. Bahkan mereka menyebut daerah lain sebagai tanah orang mati.

Sedangkan orang Zuni dari Barat Daya Amerika menganggap rumah adalah makhluk hidup. Tempat membesarkan anak-anak dan berkomunikasi dengan roh. Mereka pun memiliki ritual tahunan yang disebut Shalako untuk memberkati rumah dan sebagai bagian dari perayaan solstice musim dingin akhir tahun.

Seperti masyarakat Zuni, mungkin sebenarnya saat liburan seperti ini kita juga sedang merayakan ritual. Seperti makan bersama keluarga, saling tukar hadiah, bertemu teman lama, mengunjungi tempat saat masih muda, dan lain sebagainya.

Ritual pulang kampung ini menegaskan dan memperbarui tempat seseorang dalam keluarga. Selain itu juga merupakan kunci untuk memperkuat hubungan di dalam keluarga karena perjumpaan.

Rumah, tempat di mana bisa merasa terkendali dan berorientasi pada ruang dan waktu. Sebuah jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, sebuah ikatan abadi antara keluarga dan teman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com