Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Mengerikan, Tiap Tahun 1.000 Penyu Mati akibat Sampah Plastik

Kompas.com - 20/12/2017, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Polusi plastik kini mencapai tahap yang memprihatinkan. Banyaknya sampah plastik ini membuat beberapa spesies terancam. Hal ini banyak dialami oleh penyu laut.

Bagi penyu, kantong plastik terlihat seperti ubur-ubur yang lezat. Jaring ikan yang hanyut juga terlihat seperti rumput laut tak berbahaya.

Tapi jika penyu menelan sampah plastik atau terjerat jaring ikan, bisa sangat mematikan.

Dalam sebuah penelitian terbaru bahkan dijelaskan bahwa sampah plastik ini telah membunuh 1.000 penyu laut setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Exeter, Inggris.

Baca juga: Laut Dunia Darurat Sampah Plastik, Indonesia Turut Menyumbang

Mereka melakukan survei samudera di seluruh dunia di mana penyu tinggal. Hasilnya, 91 persen penyu yang mereka temukan terjerat alat tangkap telah mati.

Para peneliti juga meminta bantuan para ahli yang melintasi Samudera Atlantik, Pasifik, India, dan Mediterania untuk melihat apakah ada kura-kura terbunuh oleh plastik. Dari 106 orang yang menanggapi, 84 persen mengatakan mereka melihatnya.

"Para ahli yang kami survei menemukan bahwa keterikatan plastik dan polusi lainnya dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada kelangsungan hidup beberapa populasi penyu dan dampak ini lebih besar daripada (dampak) tumpahan minyak," ungkap Brendan Godley, profesor ilmu konservasi di Exeter dikutip dari Newsweek, Selasa (19/12/2017).

"Kita perlu memotong tingkat limbah plastik dan mengejar alternatif biodegradable (plastik yang terurai) jika ingin mengatasi ancaman serius terhadap kesejahteraan penyu ini," sambungnya.

Para peneliti juga menyebut berbagai macam sampah plastik yang berakhir di samudera dapat membunuh kura-kura. Hewan tersebut terjerat plastik dan bisa tersedak hingga mati.

Tak hanya itu, penyu juga bisa kehilangan tungkai, melukai diri sendiri, atau memakan sampah sebagai makanan biasa karena pencemaran plastik. Saat ditemukan pun, hewan laut ini mati dengan perut penuh dengan sampah.

Sampah-sampah itu menyumbat perut penyu sehingga ia mati kelaparan. Bahkan mungkin polusi plastik akan membuat tingkat kematian penyu lebih besar lagi.

Baca juga: Laut Terdalam Bumi Kini Tercemar Plastik, Manusia Harus Merasa Berdosa

Itu karena para peneliti mengatakan bahwa jumlah 1.000 kematian penyu setiap tahunnya sangat konservatif. Perkiraan tersebut didasarkan pada penyu yang ditemukan.

Sayangnya, banyak sekali penyu laut yang mati tak pernah ditemukan. Selain itu, orang-orang yang menemukan penyu laut mati di pinggir pantai terkadang mengumpulkan dan memakannya, kata laporan tersebut.

Ada tujuh spesies penyu laut dan semuanya terdampak polusi plastik. Menurut International Union for the Conservation of Nature (IUCN), semua spesies penyu rentan, terancam punah, atau sangat terancam punah.

IUCN bahkan secara khusus mencatat bahwa polusi plastik merupakan ancaman utama bagikelangsungan hidup beberapa spesies penyu laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com