Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Mengalami "Deja Vu"? Sains Menjelaskan

Kompas.com - 19/12/2017, 21:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan deja vu

Anda berada dalam situasi atau lingkungan yang sama sekali baru, tetapi rasanya pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Hal ini disebut dengan deja vu, yang dalam bahasa Perancis berarti "sudah terlihat".

Menurut How Stuff Works, 70 persen populasi manusia pernah mengalami hal ini dan yang paling sering berada dalam rentang usia 15-25 tahun.

Meski umum, deja vu sangat sulit dijelaskan dan dipelajari karena pengalaman tersebut sulit untuk ditiru di laboratorium. Para peneliti hanya dapat memberikan teori mengenainya.

Baca juga: Mampu Bicara Dua Bahasa Bantu Kuatkan Memori Otak

Tak disengaja otak

Pada 2006, para ilmuwan di Leeds Memory Group berpikir bahwa mereka berhasil menciptakan sensasi serupa di laboratorium. Mereka menggunakan hipnosis untuk memicu bagian dari proses pengenalan otak.

Penelitian ini berdasarkan pada teori bahwa dua proses kunci terjadi di otak saat kita mengenali sesuatu atau seseorang yang familiar.

Awalnya otak akan mencari tahu ingatan kita untuk melihat apakah pernah merasakan sebuah kejadian, kemudian jika menemukan yang sesuai, sebuah area terpisah dari otak mengindentifikasinya sebagai sesuatu yang familiar.

Dalam deja vu, bagian kedua dari proses ini bisa dipicu secara tak sengaja.

Untuk mengetahui hal ini, para peneliti merekrut 18 peserta untuk melihat 24 kata umum.

Lalu, mereka dihipnosis untuk menganggap bahwa kata-kata yang berada dalam bingkai merah familiar, dan kata-kata dalam bingkai hijau tak ada dalam daftar asli.

Setelah keluar dari hipnosis, para peserta diberi rangkaian kata dalam bingkai warna berbeda, termasuk yang tak ada dalam daftar asli.

Dari semua peserta, 10 orang berkata bahwa mereka merasakan sensasi aneh saat melihat kata baru dalam bingkai merah. Lima orang di antaranya bahkan menyebut perasaan itu seperti deja vu.

Memori tak berfungsi

Selain penjelasan di atas, para ilmuwan juga pernah menjelaskan bahwa deja vu adalah semacam gangguan sirkuit jangka panjang dan jangka pendek di otak. Artinya informasi baru dapat mengambil jalan pintas langsung ke ingatan jangka panjang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau