Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Hitam Terjauh Ditemukan, Apa Artinya bagi Kita?

Kompas.com - 10/12/2017, 21:15 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Meski demikian, tepat ketika Epoch of Reionisation dimulai, mekanisme terperinci itu sulit dipastikan.

"Reionisasi adalah transisi besar terakhir Semesta, dan ini adalah salah satu batas arus dalam astrofisika," kata Bañados.

Di sinilah J1342 + 0928 masuk. Analisis cahaya menunjukkan bahwa proporsi yang signifikan dari ruang di sekitar itu masih hidrogen netral hingga 690.000 tahun setelah Big Bang.

Hal ini berarti reionisasi mungkin terjadi agak lambat dalam masa kehidupan Semesta.

Dalam ilustrasi di atas, kita dapat melihat gambaran skematis dari apa yang dapat kita pelajari dari hasil kuasar baru ini: pengamatan menggunakan salah satu teleskop Magellan (kiri bawah) memungkinkan kita untuk merekonstruksi informasi tentang Zaman Reionisasi ("gelembung" setengah kanan) yang mengikuti Big Bang (kanan atas).

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature ini merupakan bagian jangka panjang untuk menemukan kuasar awal dari alam semesta. Tim peneliti memperkirakan bahwa ada 20 hingga 100 benda yang seterang dan sejauh J1342+0928 yang dapat ditemukan di seluruh langit.

Dengan menemukan lebih banyak, para astronom akan dapat mengumpulkan data statistik tentang alam semesta awal dan Epoch Reionisation. Harapan para astronom yaitu mampu menemukan model evolusi galaksi.

"Ini penemuan yang sangat mengasyikan, ditemukan dengan menjelajahi generasi baru survei luas dan sensitif yang dilakukan para astronom dengan menggunakan survei jarak jauh inframerah NASA di orbit dan teleskom berbasis darat di Chile dan Hawaii," kata Daniel Stern dari NASA's Jet Propulsion Laboratory.

"Dengan beberapa fasilitas termutakhir, bahkan lebih sensitif dari alat yang sedang dirakit, kita bisa melihat banyak penemuan menarik di alam semesta pada tahun-tahun mendatang," tutupnya.

Baca Juga: Ditemukan, Sepasang Lubang Hitam yang Akan Berdansa Sampai Kiamat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com