Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2017, 09:06 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa


KOMPAS.com -– Tim peneliti dari World Wildlife Fund dan Global Wildlife Conservation menemukan tarantula baru di daerah hutan Guyana, Amerika Selatan, yang sebelumnya tak diketahui keberadaannya. Kaki dan tubuhnya dihiasi warna biru elektrik.

Temuan ini hanyalah salah satu dari beberapa spesies baru yang ditemukan saat survei di Taman Nasional Kaieteur dan Sungai Potaro. Selain tarantula, temuan lainnya adalah tiga tanaman, kepiting, udang, katak, beberapa capung, dan beberapa kumbang air.

Menurut penemunya, Andrew Snyder, tarantula itu merupakan spesies yang sangat penting. Selain sebagai yang tak lazim dari keluarga Theraphosidae, temuan ini juga menyoroti pentingnya konservasi invertebrata dan hutan tempat tinggalnya.

Seperti dilansir dari Science Alert pada Kamis (23/11/2017), Snyder menemukan tarantula itu secara tak sengaja. Pada suatu malam, sinar lampunya terpantulkan kembali oleh kilatan kecil biru elektrik dari lubang kecil di sebuah tunggul pohon yang membusuk.

Baca juga: Racun Tarantula Berpotensi Jadi Pereda Nyeri

"Awalnya saya cepat-cepat menepisnya, pasti hanya kilau mata yang berasal dari seekor laba-laba, tapi ada yang berbeda dan saya tanpa sadar mengetahuinya. Sesuatu membuat saya kembali," kata Snyder 

Namun, warna biru itu bukan berasal dari mata laba-laba, melainkan dari kaki tarantula kecil.

"Saya langsung tahu bahwa yang satu ini tidak seperti spesies yang pernah saya temui sebelumnya," kata Snyder.

Saat memeriksanya lebih dekat, Snyder mendapati bahwa beberapa lubang lainnya juga berisi tarantula. Hal ini menunjukkan bahwa theraphosidae itu hidup secara komunal.

Analisis awal yang didasarkan pada foto-foto Snyder menunjukkan bahwa hewan tersebut masuk dalam keluarga Ischnocolinae, yang biasanya komunal. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengklarifikasi spesies secara akurat dan mengetahui kebiasaan mereka.

Baca juga: Laba-laba Tanpa Jet Lag Ini Punya Jam Biologis Tercepat di Dunia

Akan tetapi, yang tak kalah penting dari ekspedisi itu adalah pentingnya konservasi invertebrata di Guyana. Aktivitas penambangan emas mengancam banyak spesies di Guyana.

Kondisi itu tak hanya disebabkan oleh pembukaan lahan, tetapi juga pencemaran lingkungan dari penggunaan merkuri sebagai pemisah emas dari logam lain.

"Wilayah dataran tinggi di mana survei ini terjadi merupakan zona transisi yang sangat penting bagi spesies antara dataran rendah dan dataran tinggi, dan ditandai oleh tingkat endemis yang tinggi untuk banyak kelompok taksonomi," kata Snyder.

"Inventarisasi yang cepat ini bisa memberi gambaran penting ke area dan habitat khusus ini, meski lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk menjelaskan semua rahasia di kawasan ini," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com